BI sebut QRIS bakal bisa dipakai belanja di Korea hingga India

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) mengumumkan masyarakat Indonesia dapat menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) untuk melakukan pembelian di beberapa negara antara lain Korea Selatan, India, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UEA). ).

“Sebentar lagi kita akan melakukan perjanjian QRIS lintas negara dengan India, Korea Selatan, Jepang, dan Uni Emirat Arab. Tunggu hari pertandingannya, masyarakat bisa membeli topok dan sushi dengan QRIS,” kata Wakil Gubernur BI Filianingsih Hendarta. pada konferensi pers hasil rapat Dewan Pengurus (RDG) BI di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Indonesia telah menyepakati perjanjian internasional QRIS dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Filianingsih menjelaskan, jumlah kegiatan QRIS akan terus meningkat dalam kemitraan ini.

Misalnya, jumlah transaksi yang dilakukan oleh wisatawan yang datang dan pergi ke negara tersebut meningkat sebesar 13 persen bulan ke bulan (bulan ke bulan/mtm) antara Thailand dan Indonesia. Banyak turis asing Thailand yang menggunakan QRIS untuk berbisnis di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.

Transaksi dengan wisatawan asal Singapura tumbuh sebesar 28 persen mtm dan perbaikan transaksi di Jakarta dan Riau. Pada saat yang sama, aktivitas penumpang di Malaysia meningkat 8 persen menjadi satu juta ton, dengan volume tertinggi di Jakarta dan Jawa Barat.

Dari sisi ke luar negeri, jumlah QRIS buatan WNI di Thailand meningkat sebesar 9% mtm dan di Malaysia sebesar 4% mtm. Di saat yang sama, Singapura turun sekitar 12 persen mtm.

Penggunaan QRIS terus berlanjut, juga di Finlandia. BI melaporkan penjualan QRIS tumbuh signifikan pada tahun lalu mencapai 226,54 persen dengan pengguna mencapai 50,50 juta dan merchant mencapai 32,71 juta.

BI terus mendorong strategi moneter, makroprudensial, dan pembayaran yang terintegrasi untuk menjaga dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Terkait sistem pembayaran, rencana tersebut bertujuan untuk memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur sistem pembayaran, serta meningkatkan penerimaan sistem pembayaran secara digital.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours