BI sebut transformasi digital nasional terakselerasi dengan cepat

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio mengatakan transformasi digital bangsa, termasuk digitalisasi sistem pembayaran dan keuangan, melaju pesat.

“Selama lima tahun terakhir, transformasi digital nasional berkembang pesat. Digitalisasi pembayaran dan keuangan telah menyelamatkan perekonomian nasional dari pandemi COVID-19, penyaluran bantuan sosial, konsumsi masyarakat, dan cara kita melindungi perekonomian selama COVID-19. kata Perry pada Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) dan Urusan Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, pascapandemi COVID-19, adopsi digital semakin meluas di masyarakat sehingga mendorong partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam mengembangkan model bisnis digital baru yang efisien dan inovatif.

“Indonesia saat ini merupakan negara dengan pertumbuhan pesat dan diakui sebagai pemain kunci dalam digitalisasi ekonomi dan keuangan. Kami senang melihat Bank Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap digitalisasi nasional, khususnya melalui Rencana Sistem Pembayaran Indonesia 2019-2025,” ujarnya. . – katanya.

Lebih dari 50 juta pengguna QR Indonesia Standard (QRIS), sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM). Transaksi BI-Fast berkembang pesat dan semakin populer di kalangan masyarakat dengan biaya yang murah. Komputerisasi program sosial pemerintah, transaksi keuangan pemerintah bahkan penggunaan kartu kredit Indonesia akan memudahkan transaksi keuangan pemerintah.

Selain itu, perbankan digital dan layanan keuangan telah menjadi perkembangan pesat dalam industri perbankan dan sistem pembayaran di Indonesia. Begitu pula dengan teknologi keuangan (fintech), e-commerce, pasar juga berkembang pesat. Reformasi peraturan akan membantu memperkuat industri pembayaran nasional.

“Percepatan digitalisasi nasional harus terus kita dorong agar Indonesia mampu maju menjadi generasi baru pemimpin bangsa masa depan. Gen Y dan Z Zoomer semakin berperan sebagai agen dalam seluruh ekonomi keuangan digital. 70 persen Indonesia demografi”, katanya.

Menurutnya, inovasi digital berkembang pesat dengan adanya kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, virtual reality, serta berbagai produk dan layanan pembayaran digital.

“Tentu perlu kita sadari bahwa digitalisasi juga menimbulkan tantangan baru, seperti keamanan siber, privasi, bahkan etika dan kecanduan digital,” ujarnya.

Oleh karena itu, Perry mengajak seluruh pihak dan pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi dan kerja sama demi transformasi digital nasional masa depan bagi Indonesia masa depan dan generasi baru sebagai pemimpin bangsa masa depan.

Partisipasi seluruh elemen, pemerintah, bank Indonesia, industri pembayaran, asosiasi sistem pembayaran, perbankan, fintech dan seluruh akademisi, masyarakat sangat diperlukan untuk pengembangan perekonomian nasional, media, perekonomian kerakyatan dan generasi mendatang.

Oleh karena itu kami melakukan sinergi dan kolaborasi dalam berbagai acara di Indonesia Digital Finance Festival tahun ini, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours