BI tetap proyeksikan penurunan BI-Rate pada triwulan IV-2024

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) terus memperkirakan penurunan suku bunga acuan BI-Tasa pada kuartal IV-2024.

“Kami masih yakin BI-Tasa rate akan turun dan tidak berubah, terutama pada triwulan IV,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Dewan Pengurus BI (RDG) di Jakarta, Rabu.

Meskipun BI memperkirakan suku bunga dana federal (FFR) akan turun pada November 2024, BI tetap mempertahankan perkiraan tersebut.

Perry menjelaskan, inflasi AS lebih rendah dari perkiraan pada Juni 2024 karena rendahnya inflasi energi dan perumahan. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10-tahun tetap tinggi karena kebutuhan defisit anggaran pemerintah AS. Kondisi tersebut menyebabkan prakiraan FRR menurun lebih cepat dibandingkan prakiraan sebelumnya.

“Penurunan FFR bisa terjadi lebih cepat. Tapi kita lihat saja nanti, tergantung apa yang terjadi dengan FFR, Departemen Keuangan AS, dan dolar,” ujarnya.

Perry menegaskan, perkiraan tersebut untuk kondisi saat ini. Perkiraan masa depan tetap dapat berubah berdasarkan perubahan kondisi perekonomian di masa depan.

“Datanya korelasional semua. Itu pembacaan saat ini. Bulan depan akan kami kirimkan,” ujarnya.

Berdasarkan hasil Dewan Pengurus (RDG) BI yang diselenggarakan pada 16-17 Juli 2024, suku bunga acuan BI atau BI-Rate adalah 6,25%. Suku bunga deposito juga tetap di 5,5% dan suku bunga pinjaman 7%.

Keputusan ini sejalan dengan kebijakan moneter untuk menstabilkan inflasi pada tahun 2024 dan 2025 serta merupakan langkah yang berwawasan ke depan dan ke depan.

Fokus kebijakan moneter jangka pendek adalah menstabilkan nilai tukar rupee dan meningkatkan efektivitasnya dalam menarik aliran masuk modal asing. Pada saat yang sama, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap kondusif terhadap pertumbuhan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours