Biden dan Trump saling serang dalam debat pertama Pilpres AS 2024

Estimated read time 2 min read

Washington (Antara) – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump kembali terlibat perdebatan pada pemilihan presiden Amerika pertama tahun 2024 Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia.

Kedua calon presiden tersebut berjuang untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan pendekatan yang sangat berbeda kepada saingan mereka jika salah satu dari mereka memenangkan pemilu akhir tahun ini.

Namun di beberapa momen perdebatan, kedua calon presiden justru saling tolak dan saling menyerang dengan pernyataan yang menghina.

Biden tampaknya kesulitan mengikuti pemikiran Trump ketika Trump dengan bersemangat melontarkan serangkaian pernyataan yang salah untuk menghindari pertanyaan moderator. Hal ini membuat perdebatan terkesan tidak seimbang.

Biden, dengan suaranya yang serak, menyebut Trump sebagai “hadiah” bagi elit terkaya di Amerika Serikat melalui “pemotongan pajak terbesar di AS.”

Biden juga mengklaim bahwa dialah satu-satunya presiden yang berhasil mencegah “tentara Amerika mati di mana pun di dunia” pada masanya.

Faktanya, tiga AS dia. Personel militer tewas di Yordania pada Januari lalu akibat serangan pesawat tak berawak oleh milisi pro-Iran, dan 13 personel lainnya tewas dalam serangan bunuh diri di Afghanistan ketika Amerika Serikat menarik pasukannya dari negara tersebut.

Sementara itu, Trump menyebut kepemimpinan Biden sebagai sebuah “bencana”. Dia berulang kali menekankan bahwa “negara kita sedang dihancurkan”, sambil merujuk pada kondisi ekonomi saat ini dan kebijakan imigrasi Biden.

“Kita hidup di neraka. ‘Orang-orang Palestina’ dan orang-orang lainnya melakukan segalanya di mana-mana,” kata Trump, mengacu pada protes pro-Palestina yang telah menyebar di seluruh AS.

Dalam salah satu momen perdebatan yang aneh dan tidak terduga, Trump bahkan menyebut Biden sebagai “orang Palestina”, yang menghalangi Israel menyelesaikan tujuan perangnya di Jalur Gaza, yaitu kekalahan Hamas.

“Dia mengatakan satu-satunya pihak yang ingin melanjutkan perang adalah Hamas. Faktanya, Israellah yang ingin melanjutkan perang, dan Anda hanya perlu membiarkan Israel terus maju dan membiarkan mereka menyelesaikan ‘pekerjaan’ mereka,” kata Trump kepada Biden. .

“Tapi dia tidak mau melakukan itu. Dia menjadi seperti orang Palestina, tapi mereka tidak membacanya karena dia orang Palestina yang sangat buruk. Dia lemah,” kata Trump.

Kemudian Trump, ketika menjawab pertanyaan mengenai kesiapannya mengakui negara Palestina merdeka, hanya menjawab singkat. “Aku harus melihatnya,” katanya.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours