Biden tunjuk Kenya sebagai sekutu utama non-NATO

Estimated read time 2 min read

Washington (Antara) – Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (24/6) menyebut Kenya sebagai “non-anggota NATO terbaik”, menjadi negara Afrika sub-Sahara pertama yang menerima gelar tersebut.

Biden mengatakan dia menunjuk Kenya dengan wewenang yang diberikan kepadanya sebagai Presiden berdasarkan Konstitusi dan undang-undang Amerika Serikat, termasuk Pasal 517 Undang-Undang Bantuan Luar Negeri tahun 1961, sebagaimana telah diubah (22 USC 2321k) (“UU”).

“…Saya sekarang menunjuk Kenya sebagai sekutu utama Amerika Serikat di luar NATO untuk tujuan Undang-Undang Perdagangan dan Keamanan Senjata,” bunyi memo Gedung Putih.

Biden pertama kali mengumumkan keputusan untuk mengangkat Kenya dengan menjadi tuan rumah kunjungan kenegaraan yang spektakuler ketika Presiden Kenya William Ruto merayakan ulang tahun keenam puluh mereka di Gedung Putih.

Langkah ini dilakukan ketika Washington mencoba melawan pengaruh Rusia dan Tiongkok yang semakin besar di kawasan.

Biden kemudian mengutip dukungan Nairobi terhadap keamanan nasional AS, termasuk upaya mengalahkan kelompok teroris Daesh/ISIS serta al-Shabaab di Afrika Timur.

Biden menggambarkan bantuan tersebut sebagai “kolaborasi” untuk Ukraina dan upaya berkelanjutan untuk menempatkan aktivis Kenya di pulau Haiti, Karibia.

Anggota utama non-NATO lainnya adalah Argentina, Australia, Bahrain, Brasil, Kolombia, Mesir, Israel, Jepang, Yordania, Kuwait, Maroko, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Qatar, Korea Selatan, Thailand, dan Tunisia. Taiwan dianggap tidak memiliki nama resmi.

Sumber: Anatolia

Baca Juga: Para ahli memperkirakan AfCFTA akan mendongkrak pertumbuhan di Afrika

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours