BKSAP Ungkap Namibia Ingin Belajar dari Indonesia Teknologi Air dan Pangan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA: Namibia ingin belajar dari Indonesia mengenai teknologi air dan pangan, kata Putosupada Marudana, kepala misi diplomatik Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR. Putu mengatakan DPR siap menghubungkan kemungkinan kerja sama Indonesia dan Namibia di berbagai bidang.

Hal itu disampaikannya saat berkunjung ke anggota BKSAP di Namibia, Afrika pada 2-8 Juni 2024. Usai diterima secara resmi oleh Ketua Majelis Nasional Namibia, delegasi BKSAP diterima oleh Ketua Dewan Nasional, HE Hon. . Lucas Simbo Muha di gedung Dewan Nasional Windhoek di Khomes, Namibia.

Ia didampingi Duta Besar RI untuk Namibia Visnu Eddy Pratignio. Dalam kesempatan tersebut, Pak Puthou menyampaikan bahwa banyak isu yang dibahas, antara lain ketahanan pangan, ketahanan air, pertanian, perikanan, pendidikan dan kebudayaan.

Anggota parlemen Bali ini meyakini cuaca terburuk di Namibia telah menyebabkan kekeringan parah dan terbatasnya sumber air. Maka Putu mengatakan Namibia sangat ingin belajar dari Indonesia tentang ketahanan pangan dan ketahanan air secara berkelanjutan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat Namibia.

Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara kepulauan dan mempunyai kemampuan dalam mengelola air secara bijak di wilayahnya. Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Forum Air Dunia ke-10 di Bali pada tahun 2024.

Forum tersebut menghasilkan komitmen Kongres Dunia untuk membentuk jaringan Kaukus Air dan memprioritaskan kolaborasi untuk menjaga keamanan air. “Namibia tidak memiliki banyak sumber air. Maka Namibia ingin belajar dari Indonesia bagaimana menjaga ketahanan air agar masyarakat bisa menggunakan air bersih dengan leluasa. “Dan bersama-sama kita mencari solusi untuk memahami teknologi air,” kata Putu.

Anggota Kantor Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk Komite Pembangunan Berkelanjutan menambahkan bahwa selain ketahanan air, pertanian, perikanan dan pendidikan juga penting bagi Namibia. Sejak tahun 2009, Indonesia dan Namibia telah menjalin kerja sama di bidang pertanian melalui Universitas UGM dan Universitas Namibia.

“Universitas Gajah Mada (UGM) telah bermitra dengan Kementerian Pertanian Namibia untuk mencari peluang kerja sama dalam pengembangan dan produksi tanaman pangan yang cocok untuk tanah kering dan kondisi iklim di Namibia untuk mendukung kebijakan Namibia mengenai ketahanan pangan. ujarnya, – perluasan kerja sama antara UGM dan Namibia juga terus berlanjut pada kerja sama benih, vaksin, dan KKN.

Putu menambahkan, pertemuan tersebut juga membahas penguatan konektivitas pergerakan barang sehingga Namibia dapat menjadi hub produk Indonesia yang masuk ke Afrika serta wisatawan Indonesia ke Afrika. Oleh karena itu, Namibia menerapkan liberalisasi visa bagi WNI pemegang paspor diplomatik resmi dan reguler, ujarnya. “Kami berharap Indonesia akan mempertimbangkan melakukan hal yang sama.”

Indonesia dan Namibia terus menjalin kerja sama di berbagai bidang, termasuk kerja sama di bidang infrastruktur, kelautan, dan khususnya dalam upaya pemberantasan illegal fishing. Peningkatan kerja sama tersebut dibahas dalam kunjungan kenegaraan Presiden Republik Namibia, Hague Gottfried Geingob, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 30 Agustus 2018. Semoga pemerintah Indonesia membalasnya. Kunjungi Namibia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours