Blinken: Iran, Lebanon, Hizbullah tidak ingin perluas konflik Gaza

Estimated read time 2 min read

Washington (NNI) Menteri Luar Negeri AS Anthony Blanken pada Selasa 18 Juni mengatakan Iran, Lebanon, dan Hizbullah tidak ingin konflik di Gaza meningkat menjadi perang regional dan Amerika Serikat terus melanjutkan upaya diplomasi untuk menghentikan konflik tersebut. dari tumbuh

“Saya kira tidak ada pihak yang berpotensi perang benar-benar menginginkan perang atau eskalasi konflik,” kata Blanken pada konferensi pers di Washington bersama sekretaris jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Saya tidak yakin Israel ingin melihatnya. Saya tidak yakin apakah Hizbullah ingin melihatnya. Lebanon tentu tidak ingin melihat hal itu karena merekalah yang paling terkena dampaknya. Saya tidak yakin apakah Iran menginginkannya. Itu.” Lihat itu,” lanjut Blinken.

Namun, Blanken mencatat bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah dapat menimbulkan potensi risiko penyebaran konflik.

Upaya diplomatik AS ditujukan untuk mencegah pembukaan front baru di perbatasan Israel dengan Lebanon, tambah Blanken.

Perwakilan Khusus AS dan Koordinator Urusan Energi Internasional Amos Hochstein tiba di wilayah tersebut minggu ini untuk mengadakan pembicaraan dengan para pejabat senior mengenai perlunya menghentikan perang antara Israel dan Lebanon.

Hochstein juga berperan dalam menengahi perjanjian perbatasan maritim antara Israel dan Lebanon tahun lalu, sehingga membuka jalan bagi eksplorasi gas di wilayah tersebut.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang wilayah sipil dan pangkalan militer. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan di Israel dan sekitar 240 lainnya diculik.

Israel kemudian membalas, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan melancarkan operasi darat di daerah kantong Palestina untuk melenyapkan militan Hamas dan menyelamatkan sandera.

Jumlah orang yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 meningkat menjadi 37.347 orang, sementara 85.372 lainnya luka-luka, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (17/06).

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours