Blinken serukan semua pihak tahan diri usai ledakan penyeranta

Estimated read time 3 min read

ANKARA (ANTARA) – Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada Rabu meminta semua pihak menahan diri menyusul ledakan di Lebanon yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai sekitar 2.800 lainnya.

Pada konferensi pers di Mesir, Blinken menekankan perlunya “menghindari mengambil tindakan yang dapat menyebabkan eskalasi konflik lebih lanjut” antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Menurut diplomat tertinggi tersebut, Amerika Serikat masih mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi di Lebanon.

“Penting untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di sana,” kata Blinken.

Pager, yang merupakan perangkat komunikasi nirkabel, meledak pada hari Selasa di beberapa wilayah Lebanon, termasuk ibu kota, Beirut, yang menurut media Lebanon merupakan peretasan sistem oleh Israel.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan badan intelijen Israel Mossad menempatkan alat peledak di halaman yang digunakan oleh anggota Hizbullah beberapa bulan sebelum diledakkan.

Perangkat nirkabel tersebut “diisi dengan beberapa gram bahan peledak yang sulit dideteksi, ditempatkan di dalam baterai sehingga tidak ada sensor atau alat pendeteksi bahan peledak yang dapat mendeteksinya,” kata Mounir Shehada, mantan koordinator pemerintah Lebanon untuk misi penjaga perdamaian PBB. UNIFIL mengatakan kepada Anadolu.

Duta Besar Lebanon untuk PBB, Hadi Hachem, menyebut ledakan pager tersebut sebagai serangan yang merupakan kejahatan perang dan memperingatkan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan konflik.

Belum ada tanggapan dari Israel terkait ledakan pager tersebut, namun Hizbullah bersumpah akan membalas Tel Aviv setelah kejadian tersebut.

Ledakan pager ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang mematikan di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. . Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Upaya gencatan senjata di Gaza

Blinken mengatakan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas di Gaza akan menjadi cara terbaik untuk menghentikan penyebaran kekerasan di Timur Tengah.

“Kita semua tahu bahwa gencatan senjata adalah peluang terbaik untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza, serta risiko terhadap stabilitas regional,” ujarnya.

“Kita perlu melihat kemauan politik Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan,” tambah Blinken.

Selama berbulan-bulan, Amerika Serikat, Mesir dan Qatar telah berusaha merundingkan perjanjian antara Israel dan Hamas untuk menjamin pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Namun mediasi ini terhenti setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menerima tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang.

Meskipun Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan makanan, air minum dan obat-obatan.

Israel juga menghadapi tuduhan genosida di hadapan Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours