BMKG Ungkap Pemicu Bencana di Sumbar

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan hujan lebat menyebabkan bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat (Sumbar). BMKG memperkirakan wilayah di Sumbar masih akan mengalami hujan lebat selama sepekan mendatang. 

Bencana hidrometeorologi (banjir, banjir, banjir, dan tanah longsor) di Provinsi Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, kata Ida Pramuvardani, Kepala Tim Prakiraan Cuaca dan Peringatan Dini BMKG. Republik, Senin (13/5/2024).

Pada 11 Mei 2024, tercatat hujan lebat hingga sangat lebat di BMKG berdasarkan data lembaga observasi curah hujan di sekitar kawasan Pegunungan Marapi. Stasiun Meteorologi Minangkabau tercatat 138,5 mm/hari di Kecamatan Padang Pariaman, curah hujan Sei Tarab 134,3 mm/hari, Pos Hujan X Koto Paninjauan 85,5 mm/hari di Kecamatan Flatland.

Ida mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, angin topan mengepung perairan Aceh bagian barat, sehingga menimbulkan banyak kecelakaan. Keadaan ini menyebabkan terbentuknya dan mengalirnya udara di bagian tengah Sumatera bagian utara, gelombang Rossby khatulistiwa tampak aktif, dan aktivitas konvektif lokal yang kuat menyebabkan terbentuknya massa angin dan mendukung tumbuhnya awan hujan di Sumatera Barat. daerah. .

Selain itu, berdasarkan hasil observasi radiosonde pada pukul 12.00 UTC tanggal 11 Mei 2024 ditemukan kelembaban udara lembab (93-100 persen) hingga 500 mb, kata Ida.

Kemudian, Ida menyampaikan, prakiraan cuaca di wilayah Sumbar periode 13 – 22 Mei 2024 secara umum hujan. Namun, ada kemungkinan hujan lebat di beberapa wilayah.

Hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Pulau Mentawai, Pasman Barat, Pasman, Agam, Bukitinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Sawahlunto, Sijunjang , Dharmashray,” kata Ida.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkannya pada Sabtu (11/5) malam. Hal itu terjadi karena hujan deras di puncak Gunung Marapi. 

BNPB mendapat laporan empat kabupaten – Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariman – terkena dampak parah akibat kejadian tersebut.  

Hingga pukul 21.00 WIB Minggu (12/5), jumlah korban jiwa akibat bencana ini sebanyak 37 orang, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya. Senin (13/5/2024). 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours