Bos BI Perry Warjiyo Punya ‘Jamu’ untuk Obati Pelemahan Rupiah

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Direktur Utama Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan rupiah akan kembali menguat terhadap dolar AS atau dollar. FYI, hingga akhir sesi perdagangan hari ini, rupiah melemah di Rp 16.454 per USD.

“Apakah BI yakin rupee ke depan akan menguat? Ya. Fundamentalnya menguat, tapi pergerakan bulanan, data, dan spekulasi menjadi sumber naik turunnya volatilitas,” kata Perry dalam konferensi pers. Pada Rapat Direksi (RDG) BI Juni 2024 di Jakarta, Kamis (20 Juni 2024).

Kemudian dia juga mengatakan bahwa itu adalah obat buatan BI. “Jadi obatnya apa? Obatnya apa? Secara finansial ada tiga alatnya. Yang pertama akses, yang pertama menambah nomor SRBI, dan yang ketiga nomor BI,” kata Perry.

Saat ini BI telah mengikuti kegiatan penguatan kegiatan keuangan yang mendorong pasar, dan kemudian dicatat. Memanfaatkan instrumen SRBI (Surat Berharga Rupiah BI) untuk melaksanakan kegiatan yang pro pasar di pasar dan menarik aliran valuta asing ke pasar serta meningkatkan pasokan.

“Ke depan, permintaan dunia usaha biasanya meningkat di kuartal II dan sedikit menurun di kuartal III. Jadi, apakah BI masih yakin trennya menguat? Ya, Perry.

Hal ini termasuk inflasi yang rendah, pertumbuhan yang baik, nilai kredit dan neraca pembayaran yang baik. “Jadi kami perkirakan rupee akan menguat, dalam jangka pendek akan bertahan,” kata Perry.

Padahal, Perry menyebut masih ada ruang untuk menurunkan biaya BI. “Jika tidak ada krisis global, tidak ada konflik politik, tidak ada stabilitas keuangan, maka suku bunga harus diturunkan,” kata Perry.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours