BP Tapera mendukung kebijakan pembiayaan perumahan FLPP 2025

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mendukung kebijakan pembiayaan perumahan pada program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2025 untuk 220 ribu unit rumah.

“BP Tapera berkomitmen penuh untuk menyalurkan pembiayaan perumahan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).” “Kami terus meningkatkan pelayanan dan menyiapkan desain berbeda untuk skema pembiayaan perumahan, agar lebih banyak masyarakat yang dapat menikmatinya,” kata Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, di Jakarta, Kamis.

Mengacu pada Catatan Keuangan RAPBN Buku II 2025, pemerintah kembali mengalokasikan investasi sebesar Rp18,77 triliun untuk program FLPP yang bersumber dari APBN. Alokasi ini selanjutnya akan digunakan untuk penyaluran FLPP ke 220.000 unit rumah dan diharapkan memberikan kontribusi sebesar 2,8 persen terhadap backlog kepemilikan rumah MBR.

Menurut Heru Pudio Nugroho, organisasi yang dipimpinnya sangat mendukung kebijakan program pembiayaan perumahan yang diusung pemerintah.

Mengutip Catatan Keuangan RAPBN Buku II 2025, terdapat beberapa alternatif kebijakan terkait program pembiayaan perumahan, antara lain skema tiering suku bunga/margin FLPP KPR dan masa tenggang subsidi, untuk mengurangi backlog kepemilikan rumah. , FLPP Endowment Fund Scheme, pembentukan dana perumahan yang dikelola melalui investasi dan peningkatan pembiayaan perumahan yang timbul dari blended financing non-APBN dalam Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) untuk menarik dana donor untuk pembiayaan perumahan ramah lingkungan guna mewujudkan keberlanjutan dan keberlanjutan . Pembangunan yang Disesuaikan dengan Perubahan Iklim.

Kebijakan Program Pembiayaan Perumahan yang akan diusung pemerintah merupakan terobosan pembiayaan untuk mengatasi backlog perumahan, meningkatkan leverage keuangan pemerintah dan mengaktifkan sumber pendanaan lain di luar APBN.

“BP Tapera saat ini sedang mengerjakan proyek pembiayaan kreatif untuk mengembangkan proses bisnisnya lebih luas. Kami bersama panitia dan pemangku kepentingan terus merumuskan dan menyiapkan peraturan,” kata Heru Pudio Nugroho.

BP Tapera saat ini sedang dalam proses transisi menuju lembaga pembiayaan perumahan tunggal, dan seluruh pembiayaan perumahan akan dikelola oleh BP Tapera.

“Jadi ke depan tidak hanya mengelola tabungan perumahan saja, tapi juga pembiayaan perumahan kreatif lainnya,” kata Heru Pudyo Nugroho.

Sektor perumahan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan sosial dan ekonomi suatu negara, karena merupakan sektor yang mempunyai multiplier effect yang sangat besar terhadap sektor lainnya.

Untuk melanjutkan program pemberian fasilitas pembiayaan perumahan bagi MBR sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah harus memastikan kehadirannya.

Hingga Agustus 2024, BP Tapera telah menyerahkan 119.100 unit rumah untuk MBR senilai Rp 14,699 triliun, termasuk pembiayaan perumahan FLPP untuk 115.065 unit rumah senilai Rp 14,028 triliun dan Tapera senilai Rp 470 miliar 00000000000000000000000000000000000000000.

Penyaluran FLPP tahun 2024 terdiri dari 9.830 kompleks perumahan di 387 kabupaten/kota di 33 provinsi yang dibangun oleh 6.635 pengembang yang telah bekerjasama dengan 37 bank penyalur.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours