BPBD DKI perkuat langkah kesiapsiagaan hadapi gempa megathrust

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Badan Pengelola Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkuat langkah-langkah strategis bagi masyarakat dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana megagempa Jakarta. Hal itu disampaikan Kepala Subkelompok Pencegahan BPBD DKI Jakarta Ryan Sarasono pada dialog “Kesiapsiagaan Provinsi DKI Jakarta Menghadapi Ancaman Gempa Mega Trust” di gedung BPBD DKI Jakarta, Selasa.

“Itu selalu menjadi prioritas kami dalam melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan. Kami juga berupaya mengarahkan langkah kami ke Pemkab DKI Jakarta terkait kemungkinan gempa ini,” ujarnya. Ia berharap langkah-langkah strategis dapat mengurangi risiko bencana, khususnya gempa bumi. “Kami berupaya mengambil langkah-langkah strategis dan berharap apa yang kami siapkan dapat mengurangi risiko bencana, khususnya gempa bumi,” kata Ryan. Langkah ini pertama-tama untuk memperkuat regulasi yang sudah ada. Kedua, membangun budaya sadar bencana di masyarakat untuk kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko. Baca juga: BMKG Singgung Pentingnya Investasi untuk Mitigasi Gempa Besar di Jakarta. Selain itu, kata Ryan, pembangunan infrastruktur di Jakarta kini semakin masif, seperti rapid transit (MRT) hingga Jakarta Integrated Road (LRT) dan perumahan partikel. .

Khusus gempa, BPBD DKI Jakarta membangun atau membuat bangunan tahan bencana di lingkungan Pemkab DKI Jakarta. Kemudian, meningkatkan kemampuan pemangku kepentingan terkait untuk merespons jika terjadi bencana seperti gempa megathrust.

Ryan menjelaskan, dalam penguatan regulasi pada tahun 2016, DKI Jakarta juga telah memiliki Perda 170 Tahun 2016 terkait pengaturan rambu bencana dan pengelolaan bangunan gedung yang fokus pada ancaman banjir, kebakaran, dan gempa bumi.

Kemudian, Peraturan Gubernur 1 Tahun 2024 tentang Kebencanaan dan Penanggulangan Bencana di DKI Jakarta juga didasarkan pada kajian risiko yang mengutamakan ketiga ancaman tersebut.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta kini tengah menyusun rencana kontinjensi gempa (renkon) berdasarkan informasi resmi BMKG mengenai potensi ancaman bencana yang berdampak bencana pada wilayah di DKI Jakarta. Baca Juga: BPBD DKI Ungkap Tiga Sumber Ancaman Gempa Jakarta Sumber gempa di sekitar Jakarta yang bisa melanda wilayah Jakarta adalah tiga sesar aktif. Artinya, Sesar Baribis mempunyai potensi magnitudo (M) sebesar 6,5, Sesar Lembang berpotensi M6,8, dan Sesar Cimandiri berpotensi M6,7.

Selain itu, salah satu sumber gempa adalah pendaratan Mega-Atrus di Selat Sunda (Banten) dengan potensi M8,7. Dari sisi selatan Pulau Jawa terjadi pengurangan megathrust Selat Sunda dengan kemungkinan magnitudo M8,7, ujarnya.

Kemungkinan gempa terbesar yang dapat merusak Jakarta berasal dari zona subduksi selatan Banten berkekuatan 8,7 dengan durasi 15 detik dan bahaya utama adalah runtuhnya bangunan atau bangunan. Ryan menegaskan, jika terjadi gempa, bangunan yang dibangun dengan baik atau sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) akan mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Namun bangunan yang tidak memenuhi standar SNI dapat menimbulkan kerusakan parah.

Ryan menjelaskan, pihaknya juga terus membangun budaya kesadaran dengan melakukan beberapa langkah edukasi untuk meningkatkan kapasitas. Baca juga: 16 kabupaten di Jakarta juga berpotensi terdampak longsor, simulasi gempa telah dilakukan di beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit, satuan pendidikan, gedung pemerintahan, dan kelompok masyarakat sejak tahun 2015 hingga saat ini. Edukasi dan simulasi ini merupakan kegiatan prioritas dan rutin yang dilakukan BPBD DKI Jakarta bersama komunitas pelaku bencana dan seluruh pihak terkait DKI Jakarta.

“Membantu satuan pendidikan yang aman pada saat bencana ada tiga pilar, yaitu fasilitas aman, pendidikan dan manajemen. Tahun 2017 sampai 2023 kita hanya pada pilar dua dan tiga, tapi tahun 2024 kita coba mulai bagaimana kita juga bisa inisiasi. Proses cepat atau quick assesment untuk mengevaluasi fasilitas atau struktur yang ada di gedung satuan pendidikan,” ujarnya. Ryan berharap masyarakat lebih pintar mengolah informasi terkait gempa mega Atros dan tidak panik. adalah Pemkab DKI Jakarta bersama pihak terkait akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat guna mewujudkan masyarakat tahan bencana.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours