BPK lihat big data penting dalam tangani masalah stunting

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai pemanfaatan big data dan data science penting untuk menangani masalah kesehatan global seperti stunting.

“Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keparahannya, antara lain gizi, akses terhadap layanan kesehatan, status sosial ekonomi, dan kondisi lingkungan. Karena rumitnya keragaman dan keterkaitan faktor-faktor tersebut, BPK mempunyai data pendekatan sains diterapkan untuk mengatasi masalah ini secara efektif,” kata Wakil Presiden BPK Hendra Susanto pada pembukaan Pelatihan Big Data Analytics internasional: Penerapan Ilmu Data dengan Studi Kasus Stunting yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara (Badiklat PKN) BPK, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, rekannya mengadakan pelatihan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam menggunakan analisis big data dan data science untuk memahami dan mengatasi masalah stunting secara efektif.

Pelatihan berlangsung pada tanggal 22-26 Juli 2024 di Bali dengan peserta sebanyak 27 orang dari 12 negara yaitu Indonesia, Mauritius, Oman, Romania, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tanzania, Timor Leste, Thailand, Uganda dan Vietnam.

Selama lima hari pelatihan, para peserta akan mempelajari berbagai topik mulai dari dasar-dasar analisis big data, penerapan ilmu data, hingga studi kasus khusus mengenai audit program stunting di Indonesia. Selain sesi teori, peserta juga akan mengikuti sesi praktik yang dipandu oleh para ahli di bidangnya masing-masing.

Hendra berharap edukasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap upaya global dalam menurunkan angka stunting.

“Kami berharap para peserta dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini di negaranya masing-masing. Melalui penggunaan Big Data Analytics, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam mengenai akar permasalahan, ‘prevalensi dan efektivitas intervensi. terkait masalah stunting membaik,” imbuhnya.

Kepala Badan Pelatihan PKN BPK R Yudi Ramdan Budiman menjelaskan, pelatihan ini dikembangkan berdasarkan pengalaman rekannya di Big Data Analytics.

“Pengalaman BPK dalam analisis data tercermin dalam pelatihan ini, yang diharapkan dapat memberikan pertukaran pengalaman dan pengetahuan bagi seluruh peserta. Dengan diadakannya pelatihan ini, BPK berharap dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten, mampu menghadapi permasalahan global. tantangan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi dan data,” kata Yudi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours