BPK: Opini WTP tingkatkan kepercayaan publik

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Nyoman Adhi Suryadanyana, Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), mengatakan opini anonim (WTP) meningkatkan kepercayaan masyarakat dan citra positif pemangku kepentingan.

“Opini WTP tidak hanya meningkatkan kepercayaan masyarakat, tetapi juga meningkatkan rating dan citra positif pemangku kepentingan. Selanjutnya opini WTP mendorong perbaikan tata kelola yang baik untuk mendukung pencapaian visi dan misi entitas dan merupakan cerminan pengelolaan keuangan yang baik, ujarnya saat memaparkan laporan (LHP). Laporan Tahun 2023 (LK).

Ia mengatakan, pihaknya berkontribusi terhadap pencapaian tujuan negara sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dengan mengupayakan pengelolaan dan akuntabilitas keuangan publik yang inklusif dan berkualitas.

Pemeriksaan terhadap BPK diyakini mampu memberikan pandangan menyeluruh dan fokus terhadap capaian kegiatan negara sesuai dengan rencana strategis pemerintah yang telah ditetapkan serta berkualitas dan sejalan dengan rencana strategis (inline). . Skema Kementerian/Fasilitas.

Hasil kajian mutu ini diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi pendekatan Kementerian/Lembaga dan upaya optimalisasi pencapaian visi dan misi Pemerintah yang dituangkan dalam Misi. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, diperlukan pemerintahan yang memiliki tata kelola yang baik, ujarnya.

“Pengelolaan keuangan negara hendaknya dilakukan secara seimbang antara tanggung jawab dan fleksibilitas. Penyelenggaraan kegiatan tidak boleh dikaitkan dengan pembentukan proses yang berorientasi pada proses, tetapi harus lebih fokus pada hasil yang bermanfaat bagi negara.” Fokusnya harus pada pencapaian kesejahteraan terbaik rakyat,- ujarnya.

Lebih lanjut, Nyoman mengatakan, BPK berperan penting sebagai penjaminan mutu pemerintah dalam mencapai visi dan misinya dengan memastikan tata kelola yang baik di setiap kementerian/lembaga. Salah satu indikator pengelolaan yang baik adalah opini hasil audit terhadap LK.

“Salah satu indikator pengelolaan yang baik adalah diperolehnya opini dari hasil audit atas laporan keuangan. Untuk memperoleh kesimpulan WTP, laporan keuangan harus disusun sesuai Standar Akuntansi Negara (SAP), memiliki pengungkapan yang memadai,” kata BPK. anggota I. Harus mematuhi peraturan perundang-undangan dan memiliki sistem pengendalian intern (SPI) yang efektif.”

LHP mewakili 12 kementerian/lembaga: Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Badan Siber dan Sandi Negara, Badan Keamanan Laut, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Badan Narkotika Nasional, Lembaga Ketahanan Nasional, KPU, Badan Pengawasan Pemilu, Komnas HAM, Komnas Perempuan dan Dewan Ketahanan Nasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours