BPPMHKP: Hong Kong peminat terbesar komoditas perikanan hidup Maluku

Estimated read time 2 min read

Ambon (ANTARA) – Badan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan dan Kelautan (BPPMHKP) di Ambon, Maluku, menyatakan Hong Kong merupakan permintaan terbesar produk perikanan hidup di Maluku pada paruh pertama tahun 2024.

Nilai ekspor ikan hidup ke Hong Kong setara lebih dari $3.023.847 atau Rp49 miliar, kata Kepala BPPMHKP Muh Hatta Arisandi di Ambon, Kamis.

Dijelaskannya, berdasarkan data yang dimiliki BPPMHKP, dibandingkan periode yang sama tahun 2023 mencapai lebih dari Rp 29 miliar, sehingga meningkat 67,46 persen.

Peningkatan nilai dan persentase tersebut tentunya tidak terlepas dari peningkatan volume ekspor produk perikanan Maluku pada bulan Januari hingga Juni 2023; Volume ekspor ke Hong Kong sebanyak 122.782 ekor ikan, sedangkan volume ekspornya mencapai tahun 2024. 201.780 ikan.

Menjadi favorit di pasar Hongkong, komoditas hasil tangkapan ikan hidup Maluku adalah ikan kerapu, rajungan, rajungan, dan halibut. Sementara setelah Hong Kong, Singapura dan Malaysia juga menjadi pembeli terbesar produk perikanan Maluku.

Saat ini, menurut Hatta, pihaknya juga berupaya meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan pelayanan dan bersinergi dengan instansi terkait.

“Ekspor produk perikanan asal Maluku tidak lepas dari kerja dan komitmen seluruh unsur BPPMHKP Ambon, seperti Bea dan Cukai Ambon, Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku untuk menjamin kemudahan dalam proses perizinan dan ekspor. jasa dari Maluku,” jelasnya.

Oleh karena itu, untuk mempercepat pelayanan ekspor, BPPMHKP Ambon memiliki inovasi pelayanan publik, antara lain program pungutan langsung dari pemberi kerja melalui tim reaksi cepat Tatihu.

Kemudian layanan sertifikasi ekspor 24 jam dan Sistem Pelayanan Cepat Virtual (Silapatua) yang dapat mengunjungi seluruh kabupaten dan kota di Maluku untuk kegiatan sertifikasi penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT)/HACCP dan Baik. Metode Empat Puluh Ikan (CKIB).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours