BPS sebut kemiskinan di Kalsel turun 0,18 persen pada 2024

Banjarmasin (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mempublikasikan hasil pendataan kemiskinan di provinsi tersebut yang mengalami penurunan sebesar 0,18 persen pada tahun 2024.

Kepala BPS Kalsel Martin Wibisono di Kota Banjarbaru, Senin, mengatakan persentase penduduk miskin di Kalsel pada tahun 2024 mencapai 4,11 persen atau 183 ribu jiwa.

Angka itu, kata dia, turun dibandingkan tahun 2023 sekitar 0,18 persen atau 5.600 orang.

Ia kembali menegaskan, dengan pulihnya perekonomian Kalsel pascapandemi COVID-19, jumlah penduduk miskin di Kalsel terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

“Angkanya tercatat hingga Maret 2024,” ujarnya.

Menurut Martin, jika pertumbuhan ekonomi masyarakat terus berlanjut maka tingkat kemiskinan bisa berkurang.

Ia menjelaskan, garis kemiskinan merupakan harga minimal yang dikeluarkan untuk pangan dan non pangan yang harus dipenuhi agar tidak tergolong miskin.

Menurutnya, masyarakat miskin adalah masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.

Garis kemiskinan Maret 2024 sebesar Rp632.739 per orang per bulan, ujarnya.

Martin mengatakan produk makanan berkontribusi besar terhadap garis kemiskinan, yang seringkali hampir sama di perkotaan dan pedesaan. Namun nyatanya, kata Martin, produk beras masih memberikan kontribusi yang besar, seperti 20,06 persen di perkotaan dan 24,85 persen di perdesaan.

Ia kemudian mengatakan, rokok olahan mempunyai kontribusi terbesar kedua terhadap garis kemiskinan, yaitu 12,65 persen di perkotaan dan 13,56 persen di perdesaan.

Sementara itu, kata Martín, produk lainnya adalah telur ayam ras, 4,56 persen di perkotaan dan 3,69 persen di perdesaan. Daging ayam menyumbang 4,14 persen di kota dan 3,43 persen di pedesaan.

Ia juga mengatakan produk non-makanan menjadi penyebab utama kemiskinan di perkotaan dan pedesaan, seperti perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, air, sabun cuci, dan lain-lain. Baca juga: Mensos Berencana Kurangi Kemiskinan 9 Persen Baca Juga: Gubernur Kalsel Ingin Program Merdeka Belajar Berantas Kemiskinan