BRI Curup berikan dana talangan kepada petani di Rejang Lebong

Estimated read time 2 min read

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) – Pengelola PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Curup yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu memberikan dana talangan kepada petani di Kabupaten Rejang Lebong.

“Kami baru saja bekerjasama dengan BUMDes Wahana Tirta Jaya Sumber Rejo Desa Transad Kecamatan Bermani Ulu Kabupaten Rejang Lebong dalam memberikan kemudahan kepada petani berupa dana talangan,” kata Kepala Cabang BRI Curup M Ismail Fahmi kepada Rejang Lebong. .

Dijelaskannya, pemberian dana talangan kepada petani dilakukan saat petani menunggu panen kopi yang membutuhkan pendanaan cepat dengan bunga yang sangat rendah.

“Pada hari itu saja kami mengeluarkan dana bantuan sebesar Rp 100 juta. Dalam program ini petani bisa memanfaatkannya, misalnya menunggu musim panen kopi selama dua minggu hingga maksimal sebulan, dengan dana bantuan sebesar Rp 1 juta, bunganya tidak lebih dari Rp 50.000,” ujarnya.

Dana penyelamatan sendiri jelas diberikan setelah ketua kelompok atau BUMDes setempat memberikan saran atau referensi, kemudian dana tersebut disalurkan ke petani dan selanjutnya disalurkan ke ketua kelompok atau ke BUMDes.

Menurutnya, kerja sama BRI dan BUMDes Wahana Tirta Jaya Desa Transad Sumber Rejo Kecamatan Bermani Ulu dilakukan untuk membantu warga sekitar dan membangun ekosistem desa berbasis digital, seiring upaya BUMDes mengelola air minum di wilayah tersebut.

“Karena BUMDes menyediakan layanan air minum, maka jika admin ingin mencetak tagihan, bisa menggunakan aplikasi kasir strawberry, sehingga saat kita membayar, aplikasinya terupdate dan catatan tagihannya juga ada di aplikasi,” jelasnya. .

Sejauh ini, dari tiga kabupaten yang dilayani BRI cabang Curup yakni Rejang Lebong, Kepahiang, dan Lebong yang memiliki ekosistem desa, hanya Desa Transad Sumber Rejo yang berada di Kabupaten Rejang Lebong.

“Saat ini baru di Desa Sumber Rejo Transad, ini pilot project. Target ke depan minimal ada satu BUMDes, serta kelompok tani di setiap kabupaten, kita akan bangun ekosistemnya,” kata Pak Ismail. Memahami.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours