BRI Duduki Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia di Forbes Global 2000, Menteri Erick Thohir Beri Apresiasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pemimpin ekonomi dan keuangan terbesar dunia, Forbes International, resmi mempublikasikan pada Kamis (13/6/2024) di New York, daftar perusahaan terbesar di dunia Forbes Global 2000 tahun 2024. Indeks Global 2000 memuat 2.000 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan penjualan, laba, aset, dan pangsa pasar, dengan keempat variabel diberi bobot yang sama.

Dalam daftar Forbes Global 2000, ada empat perusahaan publik yang masuk dalam daftar tersebut. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat tertinggi di antara perusahaan-perusahaan Indonesia. Bahkan, BRI berhasil memeringkat 308 pemimpin perusahaan global.

Dalam hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi perusahaan-perusahaan BUMN. Alhamdulillah empat BUMN yaitu BRI, Bank Mandiri, Telkom Indonesia dan BNI masuk Forbes Global 2000 pada tahun 2024, ujarnya di Instagram pribadinya.

Menurutnya, pengakuan dunia internasional ini membuktikan BUMN bisa menjadi perusahaan global.

“Semangat pembangunan Indonesia,” tulis Erick Thohir pada caption penutup Instagram.

Direktur Utama BRI, Direktur Sunarso pun menyampaikan pujian dan kebanggaannya atas pengakuan Forbes International, apalagi perseroan menghadapi kondisi perekonomian global yang penuh tantangan.

“Sekali lagi, dunia internasional telah mengakui dampak positif BRI, dan kiprah BRI sebagai BUMN dapat melanjutkan pengaruh globalnya,” kata Sunarso.

Keberhasilan pemeringkatan BRI 308 bukan tanpa alasan. Jika dilihat secara keseluruhan, penjualan BRI sebesar Rp14,95 miliar, laba mencapai US$3,6 miliar, aset US$125,45 miliar, dan pasar US$46,5 miliar.

Daftar tahun ini mencakup data kinerja perusahaan selama 12 bulan terakhir hingga 17 Mei. 2024. 2.000 perusahaan dalam daftar tersebut memiliki nilai pasar sebesar US$88 triliun, mengalami peningkatan nilai pasar sebesar 19 persen, dan mencatat rekor pendapatan. 51,7 triliun.

Dari sisi kinerja, BIS mencatatkan pertumbuhan laba positif sebesar Rp15,98 triliun pada kuartal I-2024. BIS juga diperkirakan akan memberikan pinjaman senilai Rp1.308,65 triliun atau meningkat 10,89% per tahun. Penyaluran kredit sebesar 83,25 persen atau portofolio kredit sebesar 1.089,41 triliun untuk segmen UKM.

Sementara dana pihak ketiga BIS tumbuh lebih cepat sebesar 12,80% menjadi Rp1.416,21 triliun. Total aset perseroan pun meningkat 9,11% menjadi Rp 1,989 triliun.

Dari sisi permodalan, BIS didukung mesin yang kuat atau sebesar 23,97 persen dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau LDR sebesar 83,28 persen. Perseroan juga mempertahankan cakupan kredit macet sebesar 214,26 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours