BRIN Sebut Mpox Clade Ib Timbulkan Gejala Lebih Parah dan Cepat Menular

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan peringatan adanya virus cacar monyet (Mpox) strain baru, varian Clade Ib. Menurut BRIN, mutasi tersebut lebih cepat menyebar dan menimbulkan gejala yang parah, termasuk pada anak-anak.

BRIN sebagai organisasi penelitian merupakan salah satu upaya pencegahan epidemi di Indonesia, ujarnya. “Penelitian baru mengenai epidemiologi, distribusi dan pengembangan vaksin diperlukan untuk mengendalikan Mpox.” Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, Kepala Badan Riset Kesehatan BRIN, memberikan pengumuman resmi di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Indy menjelaskan, ada beberapa clade Mpox yang terkena dampaknya, antara lain clade Ia, clade lb, dan clade Ilb. Clade Ia dikaitkan dengan manifestasi klinis yang lebih parah pada anak-anak dan orang dewasa.

Sedangkan pada kelompok lb dan Ilb, penularan dari manusia ke manusia terutama terjadi melalui kontak seksual. Setelah ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika, penyelidikan intensif pun dilakukan.

Ia menjelaskan, untuk mencegah peningkatan kasus Mpox, pemerintah segera mengambil tindakan dengan memperkuat pemeriksaan kesehatan di pintu masuk negara dan melanjutkan mobilitas pelaku perjalanan melalui aplikasi kartu kesehatan SATUSEHAT.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah mengaktifkan sistem deteksi dini untuk mencegah masuknya Mpox ke dalam negeri. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memantau munculnya strain terbaru Mpox, yang disebut 1B, karena virus ini menimbulkan ancaman yang lebih mematikan dibandingkan strain 2B sebelumnya.

“Strain 1B ini angka kematiannya lebih tinggi dari sebelumnya, dan di Indonesia biasanya 2B di Asia. Jadi lebih dikhawatirkan karena ada varian baru yang angka kematiannya sekitar 10% dibandingkan varian lama. Itu 0,1 persen,” katanya.

Menurut Budi, metode kartu lacak elektronik ini mirip dengan aplikasi Pedoliningu yang diterapkan sebelumnya pada masa pandemi Covid-19. Semua pengunjung dari luar negeri memindai barcode atau kode QR, yang mencatat riwayat perjalanan mereka dalam catatan kuning, hijau dan merah, kata Budi. Kementerian Kesehatan menyiapkan dua mesin PCR yang masing-masing berada di Jakarta, Sengareng, dan Bali yang mampu mendeteksi gejala Mpox dalam waktu 30-40 menit.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours