BSI incar posisi tiga teratas bank syariah global dari sisi market cap

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menargetkan menjadi tiga besar bank syariah dunia dalam hal kapitalisasi pasar (market value) selama 10 tahun ke depan.

“Apa yang terjadi selanjutnya? Apa yang ingin dicapai BSI?” “Kami memiliki rencana bisnis untuk 10 tahun. BSI termasuk dalam tiga besar bank syariah dunia berdasarkan ukuran pasar,” kata Presiden BSI Heri Gunardi saat diskusi panel bertema “Mega Merger di Masa Pandemi” di kota Jakarta. Pada hari Kamis.

Pasca merger, Hery mengatakan BSI mencapai target imbal hasil ekuitas lebih dari 18 persen pada Maret 2024, atau 18,30 persen, tepatnya. Lalu, kapitalisasi pasar BSI mencapai Rp 131,47 triliun per 13 Maret 2024. BRIS mendorong bank dengan kode saham. Bank ini masuk sepuluh besar bank syariah di dunia pada Maret 2024.

Heri mengatakan pencapaian tersebut diraih BSI setahun lebih awal dari target perusahaan pada tahun 2025.

Menurut dia, hasil merger ketiga anak perusahaan pelat merah tersebut membawa manfaat besar bagi BSI, antara lain perluasan bisnis dan peningkatan jumlah nasabah secara signifikan. Setelah merger, basis pelanggan BSI telah berkembang menjadi lebih dari 5 juta hingga mencapai 20 juta pada Maret 2024.

Hery mencatat, sejak merger ini, proses keuangan BSI selalu tumbuh dengan kualitas yang sehat. Tahun demi tahun, pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit, sedangkan industri tumbuh satu digit. Selain itu, pembiayaan dan dana pihak ketiga (TFP) juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Sebagai referensi, BSI meraih laba bersih sebesar Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024 dengan return on assets (ROA) dan ROE masing-masing naik 2,51 persen dan 18,30 persen. Aset BSI hingga Maret 2024 dilaporkan mencapai Rp 358 triliun, naik 14,25 persen year-on-year (YoY).

Dari sisi pembiayaan, DPK BSI meningkat tajam pada triwulan I 2024 menjadi Rp 297 triliun, meningkat 10,43% year on year, didukung oleh pengaruh Dana Murah (CASA) senilai Rp 181 triliun atau 9,29 persen . Dari tahun ke tahun. Sementara di sektor intermediasi, alokasi pembiayaan BSI mencapai Rp247 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, naik 15,89 persen year-on-year.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours