BSI Masuk 5 Besar BUMN dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil masuk dalam daftar 5 badan usaha milik negara (BUMN)/BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia setidaknya mulai Juli 2024. Dimana pasar pasar modal bank penyedia kode saham BRIS itu mencapai Rp 116 triliun.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri BUMN Kartika Virjoatmojo atau Tiko Mandiri Managemen Investasi pada acara Market Outlook 2024 bertema Crossing the Narrow Road. Menurut Tiko, pencapaian BSI ini sejalan dengan ambisi awal BSI untuk mewujudkan bank syariah yang komprehensif, modern, dan mutakhir.

“BSI adalah bank milik negara dan kini salah satu yang berkinerja terbaik di pasar. BSI benar-benar menjadi salah satu bintang dalam beberapa tahun terakhir. Idenya sudah sangat jelas sejak kami gabung. Untuk membangun secara utuh, modern dan modern, “Tidak.

Misalnya, BSI juga melaporkan pangsa pasar yang lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan Tiko. Dengan kata lain pada 30 April 2024 mencapai Rp 121,78. Alhasil, BRIS menjadi saham paling berharga ke-13 di Bursa Efek Indonesia (BEI) saat itu.

Sebelumnya, BSI resmi masuk dalam 10 besar bank syariah dunia berdasarkan kapitalisasi pasar pada 14 Maret 2024. Saat itu, kapitalisasi pasar BRIS mencapai 131,47 triliun. Pencapaian tersebut lebih cepat dari target menjadi 10 besar bank syariah dunia pada tahun 2025.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi kinerja baik yang diraih BSI dalam 3 tahun menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Ia menilai keberadaan BSI tidak hanya menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air, namun berhasil membangun konsep baru bank syariah yang lebih terintegrasi dan seimbang.

“Saat ini dengan pesatnya perkembangan BSI Mobile, BSI bisa memiliki sekitar 20 juta pelanggan. Kami bangga sekali karena tidak hanya menghubungkan, tapi juga membangun ekosistem dan membangun kemampuan baru,” ujarnya.

Keberhasilan BSI juga tercermin dari nilai ekonomi yang diberikannya. Pada tahun buku 2023, BSI akan membagikan dividen sebesar Rp 855,56 miliar atau Rp 18,54 per saham. Dividen BSI meningkat 100% dari FY2022 dan dihargai Rp9,24 per saham.

Besaran bunganya sebesar Rp 5,7 sama dengan 15% dari keuntungan tahun anggaran 2023. 20% dari laba tahun 2023 atau Rp 1,14 triliun disisihkan sebagai cadangan. Sisanya sebesar 65% atau Rp 3,7 triliun akan dijadikan laba ditahan.

BSI akan terus berkinerja baik di tahun 2024. Pada kuartal I 2024, BSI mencatatkan laba sebesar Rp1,71 juta. Baiknya kinerja BSI tidak lepas dari penghimpunan Dana Tersier (DPK) yang tumbuh pesat yaitu 10,43% 297 triliun. Poin tabungan meningkat 8,75%, giro sebesar 10,52%.

Pada Maret 2024, jumlah pengguna BSI Mobile meningkat 29,35% menjadi 6,70 juta. BSI mobile mencatat total pengguna 118,5 juta dengan omzet 145,1 triliun. Jumlah nasabah yang membuka rekening di Internet mencapai 93,6% dari nasabah baru BSI.

Sementara itu, Heri Gunardi, CEO BSI, mengatakan manajemen perseroan bertekad untuk terus memperkuat momentum pembangunan berkelanjutan. 10 tahun ke depan. usia

“Kami sudah menyiapkan rencana bisnis dalam 10 tahun, BSI akan menjadi salah satu dari 3 bank syariah teratas di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar dan akan menjadi 3 bank teratas di Indonesia,” ujarnya baru-baru ini.

Sebuah visi yang sangat realistis untuk dicapai. Toh, pasca merger, BSI terus menorehkan sejarah gemilang. BSI mampu mencapai target ROE di atas 18%. Pasca merger, basis nasabah BSI tumbuh hampir 5 juta nasabah, pertumbuhan aset BSI mencapai dua digit, sedangkan industri perbankan hanya tumbuh satu digit. Saat ini BSI merupakan bank kelas menengah terbaik di Indonesia dengan status bank kelas menengah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours