Bubarkan parlemen, Presiden Bangladesh akhiri pemerintahan PM Hasina

Estimated read time 2 min read

Dhaka (ANTARA) – Presiden Bangladesh Mohammad Shahabuddin membubarkan parlemen sebagai tanda berakhirnya pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang melarikan diri ke India setelah menghadapi protes massal atas kuota pegawai negeri di negara itu.

Kepresidenan Bangladesh mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa keputusan tersebut diambil setelah berdiskusi dengan para pemimpin angkatan bersenjata, pemimpin partai politik, perwakilan masyarakat sipil dan para pemimpin gerakan protes yang dipimpin mahasiswa.

Para mahasiswa memberinya waktu 24 jam untuk membubarkan parlemen dan mengumumkan pemerintahan sementara.

Kepresidenan Bangladesh mengumumkan bahwa Khaleda Zia, pemimpin oposisi utama dan presiden Partai Nasionalis Bangladesh, juga telah dibebaskan.

Wanita berusia 78 tahun, yang dua kali menjadi perdana menteri Bangladesh, dijatuhi hukuman 17 tahun penjara pada tahun 2018 karena korupsi.

Parlemen tersebut dibentuk pada 7 Januari 2024, menyusul pemilihan umum nasional yang dianggap kontroversial karena boikot oleh partai-partai oposisi utama, termasuk Partai Nasionalis Bangladesh dan sekutunya Jamaat-e-Islami.

Akibat boikot partai oposisi terhadap pemilu, partai Liga Awami pimpinan Hasina menang.

Dari 300 kursi di legislatif, 222 kursi diraih oleh Liga Awami, 11 kursi oleh sekutunya Partai Jatiya, 62 kursi oleh calon independen, dan sisanya oleh partai lain.

Menurut KPU, jumlah pemilih mencapai 41,8 persen dari 120 juta pemilih terdaftar.

Namun, partai-partai oposisi mengatakan jumlah pemilih jauh lebih rendah dibandingkan dengan apa yang dikatakan komisi pemilu.

Kandidat independen peserta pemilu sebagian besar merupakan pendukung Partai Liga Awami.

Liga Awami telah berkuasa selama empat periode lima tahun berturut-turut sejak pemilu nasional bulan Desember 2008.

Tiga pemilu nasional yang diadakan pada masa pemerintahan Syekh Hasina diduga mengakibatkan kecurangan dan manipulasi hasil pemilu secara besar-besaran.

Ketua Hakim Bangladesh Mahbub Uddin Khokon pada hari Selasa meminta India untuk menangkap Sheikh Hasina dan mengirimnya kembali ke Bangladesh.

Hasina saat ini berada di India dan mengatakan dia telah mendapat izin dari New Delhi.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours