Buka Jalan Pendidikan Papua dan 3T lewat Program ADEM dan ADik

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Program Sertifikasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Sertifikasi Pendidikan Lanjutan (ADik) yang dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan dampak signifikan terhadap pemerataan akses pendidikan bagi pelajar di Papua. serta tertinggal, ambang batas dan eksternal (3T). Melalui kedua program sertifikasi tersebut, ribuan siswa dari berbagai wilayah Indonesia berkesempatan mendapatkan pendidikan berkualitas di sekolah menengah atas dan universitas di seluruh Indonesia.

Misalnya, program ADEM memberikan kesempatan kepada siswa asal Papua dan wilayah 3T untuk melanjutkan pendidikan menengah di sekolah berkualitas di Pulau Jawa dan Bali. Sejak diluncurkan pada tahun 2013, lebih dari 6.800 siswa telah berhasil menyelesaikan pendidikan menengah mereka melalui program ini. Pada tahun 2024, sebanyak 443 siswa asal Papua yang tergabung dalam ADEM Angkatan 2021 menyelesaikan pendidikannya di berbagai sekolah menengah/vokasi yang tersebar di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memuji keberanian mahasiswa yang meninggalkan zona nyamannya untuk belajar ke luar pulau melalui beasiswa ADEM.

“Indonesia membutuhkan seluruh adik-adiknya untuk menjadi pemimpin masa depan, jangan lewatkan kesempatan ini.” “Teruslah belajar untuk mewujudkan cita-cita dalam semangat kebebasan belajar,” kata Nadiem saat kepulangan mahasiswa ADEM Wilayah Papua ke Jakarta beberapa waktu lalu.

Pesan serupa juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Suharti. Ia menyampaikan kepada lulusan ADEM asal Papua bahwa pendidikan tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan semangat dan berbagi inspirasi kepada keluarga, sahabat, dan lingkungan. Suharti mendorong seluruh lulusan ADEM untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya.

“Pamerkan prestasimu di mana pun kamu berada.” “Pemerintah juga memberikan beasiswa melalui program lain seperti ADik atau KIP Kuliah agar mereka yang berprestasi bisa melanjutkan studi ke luar negeri,” kata Suharti.

Melalui program ini, siswa Papua dan 3T mendapatkan kesempatan untuk merasakan fasilitas yang lebih memadai dan kualitas pendidikan yang lebih baik sekaligus belajar hidup di lingkungan sosial dan budaya yang berbeda. Mereka diharapkan kembali terjun ke bidangnya sebagai agen perubahan yang mampu membawa ilmu, keterampilan, dan pengalaman hidup yang dapat berkontribusi dalam pengembangan bidangnya.

Lanjutkan ke pendidikan tinggi

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, siswa Papua dan 3T juga mempunyai peluang bagus untuk melanjutkan pendidikan tinggi melalui program ADik. Pada tahun 2023, lebih dari 7.614 pelajar asal Papua dan wilayah 3T akan menerima beasiswa melalui program ini. Diantaranya adalah lulusan program ADEM sebanyak 1.321 orang.

Mendikbud mengajak lulusan ADEM untuk mempersiapkan pengalaman belajar selama tiga tahun di Bali dan Jawa guna berkembang sebagai mahasiswa.

“Mahasiswa Indonesia saat ini mempunyai peluang lebih besar untuk mengembangkan potensinya dengan belajar di luar kampus,” kata Nadiem.

Nadiem menjelaskan, sejak tiga tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengundang mahasiswa untuk mengikuti program kampus merdeka seperti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), proyek sosial, kewirausahaan, dan pertukaran mahasiswa lokal dan asing. Hingga saat ini, lebih dari 470.000 mahasiswa di seluruh Indonesia telah mengikuti berbagai program kampus merdeka, dan lebih dari 1.500 diantaranya berasal dari kampus di Papua dan Papua Barat.

“Saya sendiri pernah mendengar pengalaman mahasiswa yang kuliah di kampus merdeka.” Anda berkesempatan terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari hal-hal yang tidak diajarkan di kelas. “Ini merupakan pengalaman berharga yang akan sangat berguna dalam membangun masa depan,” ujarnya.

Program ADik sendiri memberikan akses kepada mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Skema beasiswa ini mencakup biaya kuliah penuh serta tunjangan hidup, memfasilitasi akses terhadap pendidikan tinggi berkualitas bagi siswa di daerah yang ekonominya terbatas.

Siswa penerima ADik berasal dari berbagai latar belakang, antara lain penyandang disabilitas, anak pekerja migran, dan atlet berprestasi. Pelajar asli Papua harus menempuh pendidikan tinggi di luar Papua, sedangkan mereka yang berasal dari daerah 3T, GAM yang kembali, dan penyandang disabilitas dapat menempuh pendidikan di perguruan tinggi di seluruh Indonesia (kecuali wilayah Papua).

Selain memberikan akses pendidikan, program ADEM dan ADik juga memperkaya pengalaman hidup peserta melalui paparan lingkungan yang berbeda. Banyak siswa yang awalnya khawatir dengan tantangan hidup di luar daerah, terutama terkait perbedaan budaya dan sosial, justru menjadi individu yang lebih percaya diri dan mandiri setelah mengikuti program tersebut.

Misalnya, beberapa mahasiswa ADEM telah meraih prestasi akademik dan non-akademik pada pendidikan di luar Papua. Novita Mansoben, pelajar asal Kabupaten Unggul, Papua, bahkan berhasil meraih Juara II Atletik pada Olimpiade Olahraga Pelajar Nasional (O2SN) 2023, menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, pelajar dari pelosok bisa bersaing dan berprestasi di tingkat nasional.

Kewajiban pemerintah

Program ADEM dan ADik merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai pemerataan akses pendidikan di Indonesia. Pemerintah memahami bahwa tidak semua wilayah di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Oleh karena itu, melalui program sertifikat ini, siswa asal Papua dan wilayah 3T diberikan kesempatan yang sama untuk belajar di sekolah dan universitas terbaik di Indonesia.

Mendikbud menegaskan komitmennya untuk menjamin keberlanjutan program tersebut.

“Kami ingin memastikan seluruh anak Indonesia, khususnya dari Papua dan 3T, mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.” Pendidikan merupakan kunci penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi individu dan daerahnya,” ujar Mendikbud.

Dikatakannya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan banyak melakukan inisiatif untuk mendorong mahasiswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang berkualitas seperti Beasiswa Tinggi Indonesia, LPDP, KIP Kuliah, ADIK.

“Melalui program ini kami berusaha memastikan tidak ada anak di tanah air yang tertinggal karena keterbatasan akses atau biaya,” kata Mendikbudristek.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours