Bukan Insektisida, Ilmuwan Argentina Pecahkan Genom Wereng untuk Lawan Hama Perusak Jagung

Estimated read time 2 min read

BUENOS AIRES – Serangga wereng mengganggu para petani di Argentina. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menguraikan genom wereng untuk menemukan cara paling efektif dalam mengatasi hama tersebut.

Sebuah lembaga ilmiah di Argentina berhasil menguraikan genom wereng, serangga pembawa bakteri yang menyebabkan kerusakan parah pada tanaman jagung di negara Amerika Selatan tersebut.

Penelitian ini menentukan susunan genetik Dolbulus maydis, yang akan membantu upaya melawan tanaman tersebut.

Dengan memahami genom suatu organisme, ilmuwan dapat mempelajari banyak hal tentang organisme tersebut, termasuk bagaimana organisme tersebut berfungsi, berkembang, dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Genom adalah semua informasi genetik dalam suatu organisme. Genom bertindak sebagai cetak biru atau serangkaian instruksi lengkap yang mengatur seluruh aspek kehidupan suatu organisme.

Para ahli mengatakan populasi tanaman tersebut telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Alasannya: kurangnya suhu dingin selama musim dingin di belahan bumi selatan tahun lalu.

Serangga kecil ini menghisap getah tanaman, menyebarkan bakteri yang menyebabkan penyakit kerdil pada jagung, menyebabkan tanaman biji-bijian penting tumbuh dengan bulir yang lepas atau hilang.

Lembaga penelitian Rosario Grains Exchange memperkirakan petani lokal akan memanen 47,5 juta ton jagung, seperlima lebih sedikit dari perkiraan semula akibat kerusakan yang disebabkan oleh wereng.

“Penelitian terhadap genom ini akan membantu kita memahami biologi dan evolusi serangga, yang pada gilirannya akan membantu memprediksi dan mengurangi wabah di masa depan,” kata pernyataan itu.

Mereka menambahkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan ini juga dapat mengarah pada pengembangan varietas jagung transgenik baru yang tahan terhadap hama wereng.

Analis pertanian mengatakan para petani kemungkinan akan menanam jagung di lahan kecil pada musim 2024/25 karena serangga, meskipun cuaca beku di musim gugur dan musim dingin diperkirakan akan meningkatkan prospek panen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours