Bule Ganti Singkatan IKN Jadi Ibu Kota Nepotisme, Pengamat: Tuduhan tidak Jelas

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institute, menilai teguran terhadap tersangka warga negara asing (WNA) dengan mengubah akronim IKN menjadi modal korupsi dan nepotisme tidak tepat. Peter mengatakan kritik tersebut sama sekali tidak berdasar karena tidak memiliki bukti dan fakta yang mendukung.

“Kita harus menjaga nama baik bangsa. Apalagi ini tuduhan yang tidak jelas. Kalau ada bukti yang jelas pasti kita dukung,” kata Piter saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (13/6/2024). . .

Namun yang terjadi, kata Peter, pria tersebut hanya melontarkan tuduhan palsu. Maka Peter berharap masyarakat tidak mengikuti apa yang dilakukan pria tersebut.

“Ketika ada orang asing yang berteriak dan menghina negara, kita harusnya dalam posisi tidak mengikuti orang asing itu. Bagaimana kita bisa bersama-sama menyalahkan bangsa sendiri,” kata Peter.

Peter mengingatkan, pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga mendapat kecaman keras. Namun pada akhirnya, Peter mengatakan kereta cepat kini menjadi kebanggaan Indonesia.

“Kereta cepat itu luar biasa dan kalau sudah siap kita bisa menikmatinya. Saya kira IKN akan seperti itu. IKN bisa menjadi kebanggaan kita semua,” lanjut Peter.

Peter mengatakan sudah saatnya Indonesia memindahkan ibu kotanya dari Jakarta. Peter mengatakan, hal ini merupakan langkah terbaik dalam membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.

“Impian ke ibu kota sudah ada sejak lama, kita mendengar berbagai tuduhan yang tidak jelas buktinya,” kata Peter.

Peter mengatakan IKN akan menjadi terobosan dalam menjembatani kesenjangan ekonomi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Keberhasilan membangun IKN akan menambah kepercayaan diri Indonesia untuk membangun kota-kota baru di daerah lain.

Peter meyakini hal ini akan berdampak besar pada upaya percepatan pemerataan ekonomi. Dengan begitu, upaya mendongkrak kemajuan bangsa akan lebih cepat tercapai.

“IKN harus dilihat sebagai sebuah permulaan. Kalau kita berhasil membangun IKN, kita pasti punya kepercayaan diri untuk membangun yang lain karena kita telah mematahkan anggapan lama bahwa ibu kota tidak bisa dipindahkan,” kata Peter.

Peter mengatakan keberhasilan membangun IKN tentu bukan ulah pemerintah. Peter meyakini masyarakat juga mempunyai peran penting dalam mengikuti proses pembangunan agar berjalan dengan baik.

“Pemerintah mempunyai keterbatasan dalam membangun IKN. Yang diinginkan pemerintah dari kita bukanlah hinaan, kritik yang tidak adil, tapi sumbangan pemikiran untuk mewujudkan impian kita bersama. Jadi, bukan kritik, tapi juga ada solusinya,” Peter.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours