Bulog Banyumas pantau perkembangan harga beras di tingkat petani

Estimated read time 2 min read

Purwokarto (Antara) – Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah, memantau perkembangan harga beras di tingkat petani untuk melanjutkan Program Pengadaan Cadangan Pangan pemerintah tahun 2024.

“Sesuai prakiraan musim panen gadu sedang berlangsung, meski luas panennya tidak sebesar musim rendeng sebelumnya,” kata Perum Bulog, Kepala Cabang Banyumas Pravoko, Senin di Setyo Aji, Purwokarto, Kabupaten Banyumas.

Dikatakannya, berdasarkan pantauan lapangan, salah satunya di Kecamatan Maos, Kabupaten Silacap, sebagian petani sudah memasuki masa panen.

Oleh karena itu, kata dia, harga beras di tingkat penggilingan kini sudah mulai turun dari Rp12.000 per kg, yang saat ini Rp11.700 menjadi Rp11.800/kg.

Ia menduga anjloknya harga beras juga merupakan dampak dari penyaluran bantuan pangan tahap ketiga yang dijadwalkan pada Agustus mendatang.

“Jadi pasar sedikit merespon dengan masa panen dan pembagian bantuan pangan di berbagai daerah,” ujarnya.

Namun, ia mengaku saat ini belum bisa membeli beras untuk stok pangan pemerintah karena harga beras di pasaran masih lebih tinggi dari harga standar beli Bulog yakni Rp 11.000/kg.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya masih menunggu perkembangan harga beras di pasaran, terutama di tingkat petani atau penggilingan, meski kecil kemungkinan harganya bisa turun hingga 11.000/kg dan menyerapnya. Dapatkan biji-bijian makanan dari Pemerintah itu.

Kalaupun ada, sapi akan terus menyerapnya. Namun pengadaan beras komersial tetap berjalan, katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini penerimaan pengadaan beras komersial sudah melebihi 2.200 ton, sebagian langsung dijual di pasar dan sebagian lagi disimpan di gudang Bulog Banyumas.

Sementara untuk pembelian beras secara keseluruhan, termasuk cadangan beras pemerintah, kata dia, hingga saat ini mencapai sekitar 22.900 ton atau melampaui target yang ditetapkan Bulog Banyumas pada tahun 2024.

Tahun ini target kami menyerap total 18.000 ton beras, termasuk cadangan beras pemerintah, kata Pravoko.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours