Bulog gandeng lintas pemangku kepentingan wujudkan pertanian ideal

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Kepala Eksekutif Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya menggandeng berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pangan hingga perbankan untuk menciptakan ekosistem pertanian.

“Kami bekerja sama dengan PIHC (Perusahaan Induk Pupuk Indonesia) atau Pupuk Indonesia. Saya menandatangani (nota kesepahaman) dengan PIHC pagi harinya. Sore harinya kita tandatangani mitra Sang Hyang Seri, Unhas, BRIN, BNI dan BUMDes,” kata Bayu saat dihubungi melalui telepon di Jakarta, Selasa.

Bayu mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman antar pemangku kepentingan yang berlangsung di Kantor Bulog merupakan salah satu upaya menciptakan ekosistem pertanian yang ideal.

Upaya ini diwujudkan melalui kerja sama berbagai BUMN dan individu dalam upaya mensukseskan Program Kementerian BUMN yang diprakarsai oleh PT. pupuk indonesia.

Ia mengatakan, transformasi yang dilakukan pihaknya untuk mewujudkan ekosistem pertanian yang baik adalah melalui Program Mitra Petani Bulog yang bekerja sama dengan Program Kesejahteraan PT Pupuk Indonesia.

Bayu mengatakan slogan “Menyampaikan Kebaikan” menjadi pedoman Perum Bulog dalam meningkatkan kesejahteraan petani sejalan dengan tujuan pemerintah.

Katanya, untuk meningkatkan produktivitas, produktivitas lahan, dan keberlanjutan pertanian, harus dilibatkan pemangku kepentingan terkait.

“Perum Bulog melalui Program Mitra Tani menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan mitra pertanian di seluruh tanah air agar pertanian pertanian berhasil masuk dalam ekosistem yang mendukung keberhasilan BUMN,” kata Bayu.

Selain bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan, Program Mitra Tani Perum Bulog juga bekerja sama dengan mitra penyedia pangan dan pihak swasta, khususnya yang terlibat dalam membantu dan mengembangkan pertanian pertanian.

“Pelaksanaan pilot project pertanian ini ditujukan pada area sekitar Pabrik Penggilingan Padi (SPP) Perum Bulog, dimana SPP ini nantinya akan menghilangkan tanaman budidaya,” ujarnya.

Bayu mengatakan, ada dua poin dalam kegiatan ini, pertama harapan Bulog bisa memahami biaya produksi yang sebenarnya bagi petani dan kedua keuntungan dan perbekalan bagi petani.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan potensi dalam Program Makmur sangat besar.

“Saat ini sudah ada 100.180,44 hektare sawah yang diawasi Program Makmur,” kata Makmur.

Ia berharap kerja sama dengan Perum Bulog dapat meningkatkan dan meningkatkan produktivitas pangan nasional.

Kami berharap PT Pupuk Indonesia bersama Bulog dapat mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Rahmad.

Direktur Jenderal Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi yang turut serta dalam kegiatan tersebut menilai penandatanganan nota kesepahaman merupakan upaya optimalisasi produksi pertanian untuk mencapai ketahanan pangan.

Harapan Badan Pangan Nasional, jika semakin banyak lahan yang dikembangkan dari Program Sejahtera, Perum Bulog harus siap menjadi penjual hasil pertanian,” kata Arief.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perum Bulog dan PT. Pupuk Indonesia adalah tentang mengoptimalkan produksi pertanian dan membeli hasil panen melalui program sukses dan budidaya lainnya.

Perum Bulog juga menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan pemangku kepentingan lainnya yaitu pembiayaan usaha pertanian, penyediaan input pertanian, bantuan teknologi pertanian dan pertanian, pemberian asuransi gagal panen, dan penghapusan hasil pertanian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours