Canggih! Mahasiswa Indonesia Ciptakan Robot Pencari Korban Gempa

Estimated read time 2 min read

MALANG – Satu lagi inovasi yang hadir di tengah masyarakat yang patut dibanggakan anak bangsa, yakni robot pencari korban gempa. Robot canggih mirip ular ini mampu mendeteksi keberadaan korban gempa di reruntuhan bangunan.

Karena bentuknya yang menyerupai ular, maka robot ini disebut robot lengan ular atau robot lengan kontinu. Keberadaan perangkat baru ini merupakan inisiatif tiga mahasiswa UMM dari Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik yakni Almas Kurnia Alim, Alvinanda Dheta Attalariq dan Muhammad Rafi Rizq Sandy.

Muhammad Rafi Rizq Sandy, pembimbing tim, mengatakan secara umum alat robot Continuum merupakan suatu perangkat yang memiliki bagian-bagian yang dapat diartikulasikan dengan kebebasan yang tidak terbatas. Peran alat ini adalah untuk menjangkau lubang-lubang sempit di bawah reruntuhan bangunan pasca gempa.

Mengingat Indonesia termasuk salah satu wilayah yang berada di ring of fire. Umumnya wilayah yang termasuk dalam kategori ini dikelilingi oleh pegunungan vulkanik dan lempeng tektonik. Sehingga besar kemungkinan terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, kata Muhammad Rafi Rizq Sandy, Kamis (22/8/2024).

Rafi, sapaan akrabnya, menjelaskan, ketika terjadi gempa, evakuasi cepat menjadi upaya yang sangat penting. Hal ini tak lain untuk memaksimalkan penyelamatan korban sekaligus meminimalkan angka kematian. “Alat tersebut digunakan untuk memasuki lubang-lubang sempit di reruntuhan yang sulit diakses masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, perangkat tersebut dilengkapi kamera dan senter untuk mengidentifikasi kondisi dan lokasi penyintas. Menariknya, alat ini juga akan dilengkapi dengan alat bantu lainnya, seperti alat komunikasi, tabung oksigen, dan tabung makanan untuk menunjang peluang kelangsungan hidup para korban.

“Peran komunikator diatur untuk mengidentifikasi apakah korban masih bisa berkomunikasi atau tidak. Selang oksigen kemudian bertindak sebagai sumber oksigen sementara bagi korban. Sementara itu, makanan dalam bentuk gel untuk memudahkan konsumsi para korban harus disalurkan melalui tabung lain, jelasnya.

Sementara itu, Dr. Tn. Suwarsono. MT selaku pembimbing kelompok mahasiswa menyampaikan bahwa kedepannya robot ini akan bergerak seperti ular, dan dari prototype ini pasti akan dikembangkan lebih lanjut hingga ukuran sebenarnya.

“Saat ini kami hanya fokus meneliti mekanismenya, ke depan kami akan memproduksi mekanisme tersebut dan memanjangkannya sekitar 15-20 meter,” kata Suwarsono.

Pada akhirnya, ia berharap prototipe robot lengan ular tersebut segera terwujud dalam ukuran sebenarnya dan segera diresmikan serta siap digunakan. Nantinya, tim SAR akan mampu mengevakuasi korban gempa dengan lebih cepat dan efisien.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours