Capai Target Dividen, Komisi VI Angkat Dua Jempol untuk Erick Thohir

Estimated read time 4 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah anggota Komisi VI Dewan Nasional (DĽR) memuji prestasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Komisi VI mengungkapkan, Erick mampu meningkatkan dividen BUMN kepada negara secara signifikan setiap tahunnya. 

“Kita bisa acungkan dua jempol kepada Kementerian BUMN, yang selama ini kita acungkan dua jempol, karena kita melihat proses bisnis yang dilakukan sejak awal, hasilnya luar biasa,” kata Jon Erizal. Fraksi PAN saat bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohirom di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/7/2024).

Jon yang mewakili Kabupaten Riau mengatakan, masih banyak BUMN yang memerlukan perlakuan khusus. Namun secara umum, Jon mengatakan upaya perubahan yang dilakukan Erick membuahkan hasil nyata. 

“Kelanjutannya sangat kami nantikan. Saya kira tim yang sudah dibangun sudah bagus, semoga kedepannya bisa dipertahankan dan bekerja lebih baik lagi,” kata Jon. 

Karena kontribusinya yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara, Jon mengaku khawatir dengan anggaran Kementerian BUMN dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sangat kecil dibandingkan kementerian lain. Jon menilai hal itu tidak sesuai dengan nama APBN yang mengutamakan pendapatan dibandingkan pengeluaran. 

“APBN itu sebutan anggaran pemerintah untuk pendapatan dan belanja, artinya pendapatan didahulukan baru belanja,” kata Jon. 

Jon meminta Komisi VI, Komisi XI, dan Kementerian Keuangan duduk bersama membahas kenaikan anggaran Kementerian BUMN tahun depan. Jon pun meminta Erick menaikkan usulan anggaran Kementerian BUMN.

“Kami prihatin dan kami juga mendukung, kalau misalnya anggaran Kementerian BUMN naik 30-40 persen, maka ada komitmen dividennya juga naik 30-40 persen. ”, lanjut Jon. . 

Jon mengingatkan pentingnya tanggung jawab Kementerian BUMN dalam menjaga jalannya pemerintahan BUMN pada periode ini. Jon mengatakan Kementerian BUMN juga berperan penting dalam menjalankan roda perekonomian dan pelayanan sosial kepada masyarakat. 

“Presiden terpilih mengumumkan pertumbuhan ekonomi akan lebih dari tujuh persen, tapi tanpa peran BUMN, saya yakin utang akan meningkat atau pajak akan meningkat lagi dibandingkan kenaikan 12 persen saat ini. menyulitkan masyarakat,” imbuhnya. kata Jon. 

Anggota Komisi VI dari Partai PAN, Abdul Hakim Bafagih mengatakan, pembayaran dividen BUMN sebesar Rp 81 triliun pada tahun 2023 patut mendapat pengakuan. Selain itu, Kementerian BUMN berencana kembali menaikkan dividen pada tahun ini menjadi 85 triliun dolar. 

“Hal ini patut diapresiasi karena tren kontribusi dividen kepada negara setiap tahunnya semakin meningkat. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Pak Erick atas prestasi luar biasa dan pengakuan setinggi-tingginya.” “ucap Hakim.

Anggota Komisi VI dari Partai PDIP I Nyoman Patra menyetujui usulan anggaran Kementerian BUMN tahun 2025. Patra menilai hal itu merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan Kementerian BUMN dalam menyetujui persetujuan tersebut.

Terima kasih untuk itu, kompensasi kepada pemerintah semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga diperkirakan mencapai 85 triliun dolar pada tahun 2024. Terima kasih telah bekerja keras untuk meningkatkan dividen bagi pemerintah, kata Patra. 

Anggota Komisi VI PDIP Darmadi Durianto pun memuji prestasi Erick dalam mengubah BUMN. Darmadi mengatakan kenaikan dividen merupakan indikator penting keberhasilan Kementerian BUMN. 

Terima kasih kepada Pak Erick atas prestasi yang diraih selama empat tahun ini, ini tahun terakhir, tapi saya yakin kita akan bertemu lagi pak, semoga bisa dilanjutkan pak, kata Darmadi. 

Selain kenaikan dividen, beberapa anggota komisi VI memuji tingginya pemanfaatan anggaran Kementerian BUMN pada tahun anggaran 2023 yang mencapai 98,57 persen atau 238,07 miliar dolar dari anggaran sebesar $241,52 miliar.

Politisi PDIP Deddy Sitorus yakin tingginya konsumsi tersebut patut mendapat penghargaan. Pasalnya, capaian tersebut jauh lebih besar dibandingkan capaian kementerian lain. 

“Dari segi anggaran, kami bersyukur karena alokasi anggarannya, meski kecil tapi ukurannya sedang, bisa melebihi ekspektasi dibandingkan banyak kementerian lain,” kata Deddy. 

 

Senada dengan Deddy, anggota komisi VI dari partai PDIP Adisatrya Suryo Sulisto pun mengutarakan hal tersebut. Adi meyakini, menjalankan retret bukan soal besar atau kecilnya anggaran, namun komitmen dalam menjalankan rencana. 

 

“Bukan besar atau kecil anggarannya, tapi jumlahnya sangat bagus.” Kita harus menghargai pentingnya perencanaan dan penganggaran. Ini adalah disiplin. Mudah-mudahan tahun depan bisa berlanjut. kata Adi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours