Capim KPK: Perlu tanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini 

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Calon pimpinan KPK (Capim) Moh Ali Imron mengatakan akan memperluas ruang pencegahan tindak pidana korupsi melalui bidang pendidikan dengan menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini.

Ali Imron saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, mengatakan: “Korupsi yang terjadi di mana-mana disebabkan oleh hilangnya moral dan etika.”

Untuk itu, Ali Imron akan memperluas ruang pencegahan tindak pidana korupsi melalui bidang pendidikan, karena anak-anak sejak dini tidak boleh mendapat pendidikan lain, tetapi yang utama adalah pendidikan moral dan etika.

Ia mengaku ingin memasukkan kembali pendidikan etika dan karakter ke dalam kurikulum sekolah. Baca juga: Kapim Ali Imlon KPK Siapkan Peti Mati Bagi Terlibat Korupsi. Langkah yang diambil Ali Imron ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknik (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag). Memberikan pendidikan moral dan karakter kepada setiap siswa.

“Karena saya melihat korupsi dimana-mana karena hilangnya moral dan kesusilaan,” ujarnya.

Dosen STIE Jakarta Timur Kusuma Negara mengaku siap mengikuti ujian tertulis bakal calon KPK yang digelar Rabu (31/7) di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Selatan.

Ia mengaku tidak melakukan persiapan khusus dalam setiap tahapan seleksi Kapim KPK. “Kalau tes tertulis ya hadapi saja. Tidak perlu pelatihan khusus,” ujarnya. Baca Juga: ICW Kenang Pansel KPK Soal Calon Penegak Hukum Moh Ali Imron Siapkan Peti Mati untuk Dirinya Saat Diduga Terlibat Korupsi Usai Terpilih dan Menjadi Salah Satu Pimpinan Badan tersebut.

Ali Imron menjelaskan, pemberian peti mati tersebut menunjukkan keseriusannya dalam memberantas kasus korupsi di Tanah Air. Peti mati tersebut digunakan ketika terlibat kasus korupsi.

Ali Imron mencontohkan, kasus yang melibatkan tersangka pemerasan di pimpinan Partai Pemberantasan Korupsi harusnya diancam dengan hukuman mati.

Ali Imron mengatakan, karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menjadi lembaga yang benar-benar bersih dan independen sehingga bisa membersihkan lembaga lainnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours