LONDON – Mengidentifikasi nenek moyang semesta terakhir (LUCA) dari semua kehidupan di Bumi adalah salah satu tantangan terbesar dalam biologi evolusi.
Meskipun tidak ada fosil langsung yang dapat mengungkap seperti apa rupa LUCA, para ilmuwan telah menggunakan berbagai metode untuk lebih memahami makhluk ini.
Para ilmuwan menggunakan teknik genom untuk membandingkan gen berbagai organisme modern. Dengan menganalisis persamaan dan perbedaan genetik, mereka dapat membangun pohon filogenetik yang menggambarkan hubungan evolusi antara spesies yang berbeda.
Berdasarkan hal tersebut, mereka dapat memprediksi sifat-sifat LUCA berdasarkan karakteristik genetik yang umum pada semua domain kehidupan (bakteri, archaea, dan eukariota).
Seperti yang ditunjukkan oleh Science Alert, gen yang sangat terpelihara di semua lapisan masyarakat, seperti gen yang terlibat dalam proses dasar seperti replikasi DNA dan sintesis protein, sering kali dianggap diwariskan dari LUCA.
Studi tentang mikroba ekstrem yang hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem (seperti suhu tinggi, pH sangat rendah, atau tekanan tinggi) memberikan petunjuk tentang lingkungan tempat LUCA dapat hidup. Mikroba ini seringkali memiliki sifat yang sangat primitif dan dapat memberikan informasi tentang bentuk kehidupan awal.
Kesamaan Sifat: Beberapa ciri biokimia ekstremofil juga ditemukan pada organisme awal yang diyakini sebagai nenek moyang LUCA.
Dengan mempelajari fosil dan jejak kimia batuan purba, tujuannya adalah untuk menemukan bukti adanya kehidupan awal. Biomarker, atau molekul organik yang terawetkan dalam batuan, dapat memberikan informasi tentang jenis kehidupan yang ada pada saat itu.
Petunjuk kimiawi: Biomarker, seperti lipid atau asam amino yang diawetkan, dapat memberikan petunjuk tentang jenis organisme yang hidup di masa awal Bumi.
Model matematika dan simulasi komputer digunakan untuk memprediksi sifat-sifat LUCA. Model evolusi yang kompleks memungkinkan peneliti memprediksi bagaimana ciri-ciri LUCA mungkin muncul dari proses evolusi yang lebih besar.
Simulasi evolusi: Model ini memperhitungkan beberapa faktor, termasuk mutasi genetik, seleksi alam, dan mekanisme evolusi lainnya untuk memahami bagaimana LUCA berevolusi.
Dengan membandingkan genom organisme yang sangat berbeda, peneliti dapat mengidentifikasi fitur-fitur yang sangat dilestarikan yang mungkin ada di LUCA.
Misalnya, analisis komparatif dapat menunjukkan gen yang terdapat pada semua organisme, yang menunjukkan bahwa gen tersebut telah ada sejak zaman LUCA.
Secara keseluruhan, identifikasi LUCA melibatkan kombinasi analisis genetik, studi mikroba, studi fosil, model komputasi, dan studi genom komparatif.
Meskipun kita masih belum memiliki fosil langsung dari LUCA, metode ini memberikan gambaran yang semakin jelas tentang bagaimana bentuk kehidupan awal ini berevolusi dan beradaptasi di awal Bumi.
+ There are no comments
Add yours