CEO sebut Delta Air Lines rugi 500 juta dolar AS akibat gangguan TI

Estimated read time 2 min read

San Francisco (ANTARA) – CEO Delta Air Lines Ed Bastian, Rabu (31/7), mengatakan gangguan besar-besaran teknologi informasi (TI) awal bulan ini merugikan perusahaan sebesar US$500 juta (US$1 = Rp 16.320).

Dia mengatakan angka tersebut tidak hanya mencakup hilangnya pendapatan tetapi juga “puluhan juta dolar AS per hari sebagai kompensasi dan hotel” selama lima hari.

Maskapai ini mengatakan telah membatalkan lebih dari 5.000 penerbangan karena pemadaman TI hingga 25 Juli yang disebabkan oleh kegagalan pembaruan perangkat lunak CrowdStrike yang membuat ribuan sistem Microsoft offline di seluruh dunia.

Krisis ini jarang terjadi di Delta. Pemulihan yang lebih lambat dari pemadaman TI dibandingkan maskapai lain mendorong penyelidikan oleh Departemen Transportasi AS.

Setelah pemadaman TI, platform Delta yang menghubungkan awak penerbangan dengan pesawat tidak dapat mengikuti perubahan, sehingga menyebabkan gangguan lebih lanjut, kata maskapai tersebut.

Bastian mengatakan pada hari Rabu bahwa Delta akan meminta kompensasi atas gangguan TI tersebut, dan menambahkan, “Kami tidak punya pilihan lain.”

“CrowdStrike sejauh ini belum menawarkan bantuan keuangan kepada Delta,” kata Bastian.

Juru bicara CrowdStrike mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan tersebut “tidak mengetahui adanya tuntutan hukum apa pun dan tidak memiliki komentar lebih lanjut.” Sementara itu, Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar.

“Kita harus melindungi pemegang saham kita. Kita harus melindungi pelanggan kita, karyawan kita, dari kerugian yang terjadi, tidak hanya dari segi biaya, tapi juga dari segi kerugian merek, rusaknya reputasi,” kata Bastian seperti dikutip dalam laporan. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours