Cerita 2 Kepala Sekolah Kris dan Deni, Semangat Mengajar di Pelosok Perkebunan Sawit

Estimated read time 6 min read

JAKARTA – Tak ada yang menyangka dua sekolah dasar yang terletak di antara perkebunan kelapa sawit di pedalaman Kalimantan bisa memunculkan harapan baru untuk pendidikan yang lebih baik karena semangat guru dalam mengajar. Kedua SD tersebut adalah SD Perdana Sukamara Kalimantan Tengah dan SD Perdana Katapang Kalimantan Barat.

Karena letak kedua sekolah ini jauh dari pusat kota, peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran masih terbatas. Guru harus menghabiskan banyak waktu belajar di kota, dan siswa tidak memiliki wadah untuk mengembangkan keterampilan mereka di luar bidang akademik.

Baca Juga: Kisruh PPDB 2024, Anak Pasangan Tunanetra Miskin Ditolak Masuk Sekolah Negeri Semarang

Akses informasi mengenai inovasi pendidikan yang tidak segera tersedia bagi pimpinan sekolah menyebabkan rendahnya pemahaman terhadap kurikulum terbaru.

Banyaknya tantangan tersebut membuat Crisdiana, Kepala Sekolah SD Perdana Sukamara, dan Denny Arianto, Kepala Sekolah SD Perdana Katapang, harus berjuang keras agar teman-temannya mendapatkan pendidikan yang layak dan prestasi siswanya yang lebih baik di sekolah yang didirikan oleh PT Sampoerna. Agro Tembakau

Perjuangan mendapatkan pendidikan yang layak di Sukamara

Chris ingin rekan-rekannya memiliki pengetahuan yang mendalam, khususnya tentang kurikulum mandiri, yang harus dipahami dan diterapkan dalam proses mengajar siswa.

Terletak di tengah perkebunan kelapa sawit, SD Perdana Sukamara memiliki kontak yang terbatas dengan komunitas pendidikan yang sebagian besar berada di kota. Artinya, informasi mengenai program pendidikan terkini seringkali terlambat tersedia.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Sekolah Negeri dan Swasta yang Wajib Diketahui Orang Tua dan Siswa Sebelum Mendaftar PPDB 2024

Tahun 2022 akan menjadi masa perubahan besar bagi SD Chris dan Perdana Sukamara. Chris menemukan cara untuk menyelesaikan setiap tantangan akademis. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan guru, Kris dan pendidik lainnya memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan guru secara online untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah, interaktif, dan efektif.

Selain itu, Chris berkesempatan mendapatkan pelatihan dan bimbingan komprehensif untuk memfasilitasi peningkatan pendidikan di SD Perdana Sukamara.

Dua tahun kemudian, Chris dan para guru di SD Perdana Sukamara dapat dengan mudah beradaptasi dan melanjutkan kemajuan dalam penerapan kurikulum mandiri. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih komunikatif dan ilmiah kemudian mengasah minat dan bakatnya melalui program sekolah.

Pelatihan yang diikuti Chris dan guru-gurunya selama dua tahun memberinya keberanian untuk mengikuti kompetisi tingkat guru dan kepala sekolah berprestasi di Sukumara. Hasilnya, Chris dan rekan gurunya Kut Maharani dinobatkan sebagai kepala sekolah berprestasi dan guru terbaik di Sukamara oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Negeri Sukamara.

Keberhasilan ini semakin menambah semangat para guru untuk percaya diri meningkatkan kemampuan mengajarnya.

“Saat kami mengikuti kompetisi Guru dan Kepala Sekolah Terbaik Sukamara, kami mencoba menyampaikan bahwa menjadi guru dan kepala sekolah bukan lagi sebuah prospek yang menakutkan. Padahal, pimpinan sekolah dan guru berperan penting dalam mewujudkan perubahan karena jika tidak, apa yang akan terjadi pada anak-anaknya di masa depan? “Ini adalah ide pertama yang saya ungkapkan berdasarkan hasil pelatihan dan pembinaan di sekolah untuk membantu saya dan Miss Cut serta guru-guru lainnya agar lebih percaya diri dengan kemampuannya,” kata Chris dalam siaran persnya, Jumat (19/7). 2024).

Selain itu, pembangunan dan pengelolaan Perpustakaan SD Perdana Sukamara juga membuahkan hasil, SD Perdana Sukamara menandatangani kontrak dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusda) Kabupaten Sukamara untuk memperkuat literasi di sekolah.

SD Perdana Sukamara telah menjalin kerja sama dengan perpustakaan daerah untuk meningkatkan akses membaca bagi siswa dan mendorong kreativitas siswa, termasuk melalui lomba bercerita.

Perjalanan panjang untuk memperbaiki manajemen dan sistem pendidikan di Ketapang

Di SD Perdana Ketapang, kondisinya tidak terlalu menantang. Sebagai kepala sekolah, Woodward bertanggung jawab merekrut guru yang tidak hanya memenuhi syarat untuk mengajar, namun juga memiliki visi yang sama dalam meningkatkan perilaku siswa dan menerapkan sistem manajemen di sekolah.

Karena letak sekolah yang terpencil, banyak guru yang tidak berminat melanjutkan pekerjaannya di SD Sukamara Katapang. Permasalahan lainnya adalah masih kurangnya minat orang tua terhadap proses pendidikan dan sering terputusnya koneksi listrik dan internet.

Terakhir, pada tahun 2022, Dini diberi kesempatan untuk memperbaiki sistem kepemimpinan sekolah dengan mencari guru-guru muda yang bersedia belajar dan mengajar di Ketapang melalui pelatihan dan pembinaan yang intensif.

Para guru muda ini tertarik bekerja di SD Perdana Ketapang karena melihat potensi untuk pengembangan sekolah tersebut. Mereka juga tertarik karena melihat banyak peluang untuk mengikuti pelatihan pengembangan keterampilan. Sesuatu yang jarang Anda dapatkan.

Selama pelatihan dan pembinaan di SD Perdana Ketapang, para guru sangat antusias meluangkan waktu di luar jam sekolah untuk berpartisipasi secara efektif dalam pelatihan. Dengan begitu, Denny dan seluruh jajaran administrasi sekolah akan lebih tertata secara administratif dan lebih konsisten dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.

Pelatihan ini menjadikan guru lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan orang tua siswa melalui program panitia. Di sini, orang tua mendapat tips dari guru tentang cara mendukung pembelajaran anaknya secara aktif.

“Pelatihan dan pembinaan yang kami terima di sekolah selama dua tahun terakhir ternyata lebih berdampak dari yang saya kira. Kami belajar banyak tentang pengelolaan sekolah yang lebih tertib dan persiapan akreditasi. Soal tenaga pengajar, jumlah guru yang berminat dalam mengajar di Ketapang semakin meningkat, jadi kami mendapatkan ilmu melalui berbagai gaya belajar yang kami pelajari. Saya berharap dapat membagikannya lebih banyak lagi,” kata Denny.

Program Sekolah Mercusuar

Keberhasilan Chris dan Dini dalam membangun tata kelola sekolah yang lebih baik di SD Perdana Sukamara dan SD Perdana Ketapang terlihat setelah mereka pertama kali mengikuti Program Lighthouse School. Program Lighthouse School bertujuan untuk meningkatkan mutu sekolah secara menyeluruh dan menyeluruh dengan tujuan menciptakan sistem manajemen sekolah yang bertanggung jawab.

LSP ini merupakan kolaborasi antara inisiatif School Development Network (SDO) Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan PT Sampoerna Agro TBic dari Perdana Semerlang Foundation. Selama dua tahun, SD Perdana Sukamara dan SD Perdana Katapang tidak hanya menjalani pelatihan intensif Program Lighthouse School, namun juga mendapat bimbingan komprehensif bagi guru, manajemen sekolah, siswa, dan orang tua.

Pembangunan dan pengelolaan perpustakaan di sekolah, pembinaan kepemimpinan siswa, seminar rutin bagi orang tua, serta pelatihan PAKEM (Pendidikan Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan), pendidikan diferensiasi, media pembelajaran berbeda, pendidikan membaca dan matematika kurikulum mandiri bagi guru .

Program ini telah berdampak pada 20 guru dan 399 siswa di Sukamara dan Katapang dan akan terus berkembang dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di masing-masing daerah.

Selain Sukamara dan Tapang, Program Sekolah Mercusuar masih berjalan di Tombobulu, Sulawesi Selatan dan Babau, Sulawesi Tenggara, menjangkau 17 sekolah dengan lebih dari 400 guru, 6.700 siswa, 3.100 kepala sekolah, dan 2.800 orang tua.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours