Cerita Kartika, Ibu Rumah Tangga dan Dosen Raih Doktor di Unesa dengan IPK 4.0

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kartik Rinakit Hale menjadi wisudawan terbaik program doktor pendidikan dasar dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) unggul, 4,00. Prestasi tersebut ia capai pada wisuda ke-111 Universitas Negeri Surabaya (UNESCA) pada Selasa, 20 Agustus 2024 di rumah UNESA Kampus 2 Lidah Wetan.

Prestasi tersebut tidak diraih Kartika dengan mudah. Sebagai seorang ibu rumah tangga dan dosen, ia harus berhati-hati dalam mengalokasikan waktunya. Tantangan tersebut membuat perjalanannya semakin sulit, namun perempuan asal Kediri ini tetap mampu menyelesaikan studi doktoralnya dengan sukses.

Baca Juga: Jangan Salah! Inilah 3 perbedaan gelar PhD dan doktoral bagi lulusan

Karthika menghadapi berbagai kesulitan dalam studinya. Selain mengajar, beliau juga bekerja sebagai koordinator program pascasarjana pendidikan guru PAUD dan ahli peralatan permainan edukatif di Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

Baca Juga: Kritik terhadap Patricia yang Kaji Teori Hegemoni di Kampus Merdeka Ph.D dari Shaheed University Ia pernah mengikuti pertemuan luring dan sekaligus kuliah daring dan salah menjawab perkuliahan dalam pertemuan tersebut.

Setelah itu, saya mulai mengutamakan manajemen antara studi dan pekerjaan. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar sampai akhir, kata Karthik seperti dikutip situs Unesa, Jumat (23/8/2024).

Baca Juga: Kisah Soesilo Toer: Penulis, Dokter Rusia, Pilihan Menjadi Pekan Raya

Kartika biasanya mengerjakan semua urusan mata kuliah dan mata kuliah pada malam hari setelah perkuliahan selesai sebagai dosen. Selain itu, ia selalu berusaha menjadi siswa yang aktif di kelas dan rajin membaca koran. “Itu membuat saya menyadari pentingnya proses transisi ini,” katanya.

Pendidikan doktor banyak memberikan pengalaman baru yang memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang, salah satunya terkait dengan program pemerintah kelancaran transisi dari PAUD ke SD yang memerlukan kesadaran umum.

Kartika mengaku kesuksesannya tak lepas dari dukungan keluarga, terutama suami tercinta yang berprofesi sebagai guru di Unesa. Suaminya sering membantu mengurus dan menghidupi anak-anaknya, sehingga Karthik bisa berkonsentrasi pada studinya. “Waktu, semangat, dan motivasi keluarga saya menjadi dukungan psikologis yang sangat berarti bagi saya,” ujarnya.

Setelah menerima gelar PhD, Karthik berencana untuk menerapkan ilmunya di kelas dan lebih berkontribusi untuk kemajuan program akademik yang dipimpinnya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan studinya untuk terus belajar dan berkembang.

Karena mata harapan sudah menunggu kita menjadi orang sukses dan bahagia. Kalau kita tidak punya orang yang kita cintai, keluarga kita, siapa lagi yang kita punya, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours