Cerita Latihan tak Biasa dan Operasi Usus Buntu Rizki Juniansyah Jelang Olimpiade Paris

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, BANTEN – Manajer Pekan Olahraga Nasional (PON) Banten Haridoyo mengatakan, Rizki Juniansyah mendapat porsi latihan yang luar biasa agar bisa meraih emas di cabang angkat besi Olimpiade kota Paris 2024. Rizki berhasil meraih medali emas pada kompetisi kelas tersebut. Berat 73 kg, digelar di South Paris Arena 6 Jumat (9/8/2024) WIB pagi.

“Kami dari tim manajemen tidak kaget karena Rizki mendapat bagian yang tidak biasa dalam latihan kekuatan baja,” kata Haridoyo di Serang, Banten, Jumat.

Meskipun demikian, katanya, para manajer dan tim khawatir akan kegagalan tingkat pertama. Namun dengan kemampuan pelatih yang mumpuni, kata dia, Rizki akhirnya bisa pulih dan meraih medali emas.

“Saya kaget dan khawatir dengan anak-anak kelas satu karena gagal. Namun akhirnya semua yang menonton di gym pada Jumat pagi berteriak haru karena Rizki bangun,” ujarnya.

Ia pun mengaku bangga dengan prestasi yang diraih Rizki Juniansyah yang mampu mengharumkan nama Indonesia, khususnya Banten. Oleh karena itu, Haridoyo berpesan agar prestasi tersebut jangan membuat Rizki Juniansyah puas, karena masih banyak kejadian ke depan.

“Hal ini harus dijadikan langkah awal Rizki dan menjadi semangat dan bekal untuk tindakan selanjutnya,” kata Haridoyo.

Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) pun menegaskan, keberhasilan Rizki Juniansyah meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 karena kemampuannya menjaga kekuatan secara keseluruhan selama latihan dan di arena.

Dalam latihan sehari-hari, Rizki terus dipacu untuk kembali ke angkatan total 365 kg. Sang pengembang, Hadi Wihardja, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan di Jakarta, Jumat.

Hadi menjelaskan, Rizki melalui proses yang sulit dan penuh tantangan menuju puncak prestasinya karena harus mengembalikan performa terbaiknya usai menjalani operasi usus buntu jelang kejuaraan Angkat Besi Dunia di Phuket, Thailand, yang juga merupakan kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Namun di Phuket, dia berusia 21 tahun. Memenangkan dan memecahkan rekor dunia dalam kejuaraan.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan, selama berlatih untuk Olimpiade Paris, Rizki terus meningkatkan daya angkatnya secara keseluruhan selama latihan, bahkan mencapai beban yang lebih berat dari prestasinya di Paris. Para mentor asal Banten terus menjaga prestasinya dari latihan hingga pertarungan hingga mampu mencapai puncak prestasi di ajang olahraga tertinggi dunia di Paris.

Hadi menjelaskan, seminggu sebelum Olimpiade, Rizki selalu mengangkat beban 150kg untuk double catch dan mampu mengangkat beban 200kg untuk clean and jump. Hasil itu malah mengejutkan lawannya dari China, Shi Zhiyong, karena Rizki konsisten melakukannya, ujarnya.

Dia mengatakan, Rizki juga bisa menggunakan kualitas bersih dan cerianya untuk mengalahkan lawan-lawannya dan menyelesaikan kejuaraan. Bahkan, Rizki juga mampu memecahkan rekor olimpiade untuk clean and jump 199 kg.

Perak diraih pemain sayap Thailand Weeraphon Wichuma (346kg) dan perunggu diraih Bozhidar D Andreev dari Bulgaria (344kg). Sedangkan rival Rizki, Shi Zhiyong, yang unggul dalam kejutan, tidak meraih medali setelah gagal dalam tiga kali percobaan clean and jerk.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours