JAKARTA (ANTARA) – Raik Lumwa menceritakan kisahnya usai bersepeda lebih dari 20.000 kilometer dari Jakarta menuju Paris untuk mendukung tim Indonesia yang mengikuti Olimpiade Paris 2024.
Dikutip dalam keterangan resminya, Rabu, mantan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya itu menempuh perjalanan selama 387 hari melewati 44 negara di Asia dan Eropa agar bisa tiba tepat waktu untuk Olimpiade.
“Ini bukan lagi mimpi, tapi kenyataan. Fakta ini membuat hati saya sangat bahagia, kata Raik.
Lanjutnya, memulai perjalanan jauh dari Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Sabtu (8/7/2023). Ia pun mengaku senang dan tak menyangka bisa bersepeda melintasi Asia, sebagian besar Eropa Timur, dan seluruh Eropa Barat.
Di antara 44 negara yang dilewatinya, ia berakhir di Singapura, Thailand, China, Nepal, India, Pakistan, Spanyol, Denmark, Swiss, Belgia, Inggris, Prancis.
“Jadi, ketika saya menyelesaikan perjalanan ini, saya merasa sangat bahagia. “Saya telah berhasil mengatasi tantangan dan rintangan, saya telah mengatasi semua kekhawatiran yang pernah bergejolak di hati saya dan saya telah berhasil membuktikan bahwa semua rencana dan niat baik akan terwujud, asalkan kita memiliki tekad yang teguh, berani dan kuat. tekad untuk mewujudkannya”, kata Raik.
Ia menunjukkan bahwa selama menjalankan misi ini ia menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.
“Panas ekstrem, ketinggian, badai angin kencang, pencurian uang, pencurian sepeda, kesulitan perpanjangan visa UE dan masih banyak lagi,” kata Royke.
“Semua masalah ini akan menjadi gangguan jiwa tanpa pertolongan Tuhan. Mungkin aku akan menyerah dan tidak melanjutkan perjalanan. “Ini benar-benar keajaiban dari Tuhan,” tambahnya.
Di finis di Club France, Grande Halle de la Villette, ia disambut oleh David Lippartite, presiden Komite Olimpiade Prancis (NOC).
“Ini benar-benar suatu kehormatan yang luar biasa. “Di tengah kesibukannya menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas di Paris, Presiden International Cycling Union (UCI) masih ingin meluangkan waktu untuk menyambut saya di garis finis,” ujarnya.
Kehadiran Dance Party tak lepas dari peran Ketua Komite Olimpiade Indonesia (IOC), Raja Sapta Oktohari yang menaruh perhatian besar terhadap perjalanan bersepeda jarak jauh tersebut.
“Sebagai mantan Ketua Umum PB ISSI, beliau bangga dengan langkah saya memimpin kampanye penyelamatan lingkungan melalui bersepeda di seluruh dunia,” kata Royke.
+ There are no comments
Add yours