China ambil langkah lindungi warga asing pascapenyerangan WN Jepang

Estimated read time 3 min read

BEIJING (ANTARA) – Pemerintah China menyatakan akan mengambil langkah efektif untuk melindungi warga negara asing (WN) menyusul serangan penikaman terhadap dua warga negara Jepang di provinsi Jiangsu.

“Tiongkok akan mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi seluruh warga negara asing di Tiongkok serta warga negara kami sendiri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning dalam siaran pers pada konferensi di Beijing, Selasa (25/6).

Diberitakan, pada Senin (24/6), seorang wanita Jepang dan putranya diserang dengan pisau di depan bus sekolah di halte bus di Suzhou, Provinsi Jiangsu. Keduanya terluka, namun tidak serius, dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Selain mereka, seorang wanita Tionghoa yang bekerja sebagai petugas di bus sekolah juga terluka parah saat mencoba menghentikan penyerang untuk menaiki bus.

“Mereka langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan tepat waktu. Luka yang dialami kedua warga negara Jepang tersebut tidak berakibat fatal, namun warga China yang terluka masih dirawat di rumah sakit. Pelaku ditangkap di tempat dan kasus ini. Saya menyayangkan. kejadian ini,” kata Mao Ning.

Mao Ning mengatakan, berdasarkan penilaian awal polisi, kejadian seperti itu jarang terjadi.

Mao Ning menambahkan, “Investigasi lebih lanjut masih dilakukan. Insiden seperti itu bisa terjadi di negara mana pun di dunia.”

Menurut Mao Ning, Tiongkok diakui sebagai salah satu negara teraman di dunia.

“Kami selalu menyambut warga negara asing untuk mengunjungi Tiongkok sebagai turis dan belajar, berbisnis, dan tinggal di sini,” kata Mao Ning.

Mao Ning juga mengatakan masih banyak orang asing yang menganggap Tiongkok adalah negara yang aman.

“Anda (jurnalis) juga tinggal di Tiongkok. Saya rasa Anda juga bisa merasakan bahwa negara ini cukup aman untuk ditinggali,” kata Mao Ning.

Penyerangan terjadi saat sang ibu sedang menunggu penjemputan anaknya di halte bus dekat Suzhou Japanese School, sebuah sekolah Jepang. Sekolah ini terletak sekitar satu kilometer dari halte bus, di kawasan yang banyak dihuni orang Jepang.

Polisi Suzhou mengatakan mereka menangkap seorang tersangka, seorang pria Tiongkok pengangguran berusia 52 tahun yang diidentifikasi hanya sebagai Zhou, di tempat kejadian.

Seorang saksi di tempat kejadian mengatakan dia melihat seorang pria menangkap seorang anak laki-laki dan menodongkan pisau ke arahnya, namun petugas bus dan orang tua di lokasi kejadian berhasil menundukkan penyerang dengan menggunakan payung dan tas.

Sekolah tersebut ditutup pada Selasa (25/6) setelah serangan tersebut dan keamanan ditingkatkan di sekolah-sekolah Jepang lainnya di seluruh Tiongkok.

Jalan tempat kejadian tersebut terjadi juga dikenal sebagai “Jalan Jepang” di Suzhou karena banyaknya toko dan restoran Jepang. Suzhou, kota berpenduduk sekitar 13 juta orang, adalah rumah bagi banyak perusahaan besar Jepang.

Kedutaan Besar Jepang dilaporkan telah memperingatkan warganya untuk waspada terhadap lingkungan sekitar.

Serangan tersebut menyusul serangkaian insiden penikaman di berbagai wilayah Tiongkok dalam beberapa waktu terakhir. Pada 10 Juni 2024, empat profesor dari Cornell College, Iowa, Amerika Serikat, ditikam oleh seorang pria saat mengunjungi Taman Beshan di Kota Jilin, Provinsi Jilin. Tidak ada korban luka serius yang dilaporkan dalam serangan itu.

Selain penyerangan terhadap warga asing, juga terjadi insiden penikaman terhadap warga negara Tiongkok. Misalnya, pada 7 Mei 2024, dua orang tewas dan 21 orang luka-luka dalam serangan pisau di sebuah rumah sakit di provinsi Yunnan. Juga di Yunnan, pada Agustus 2023, dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka setelah seorang pria dengan riwayat penyakit jiwa menyerang warga dengan pisau.

Sementara itu, pada Juli 2023, enam orang, termasuk tiga anak-anak, tewas dan satu orang luka-luka setelah insiden penikaman di sebuah taman kanak-kanak di provinsi Guangdong, sedangkan pada tahun 2022, insiden penikaman juga terjadi di sebuah taman kanak-kanak yang mengakibatkan tiga orang tewas dan terluka. yang lain Enam di provinsi Jiangxi.

Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kejahatan kekerasan terendah di dunia karena kontrol ketat terhadap kepemilikan senjata dan pengawasan ekstensif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours