China Bikin Baterai EV Ultra-Fast Charging, Ngecas 80 Persen dalam 10 menit!

Estimated read time 3 min read

BEIJING – Produsen baterai raksasa asal China, Contemporary Amperex Technology Co., Ltd (CATL) memperkenalkan teknologi baterai baru yang mampu mengisi daya super cepat: mencapai 80% dalam waktu kurang dari 10 menit.

Dominasi teknologi baterai lithium iron phosphate (LFP) di Tiongkok, yang diklaim lebih aman dan lebih murah dibandingkan alternatif nikel-kobalt, kini memasuki fase baru. Lebih baik dibandingkan kompetitor seperti LG dan Samsung asal Korea Selatan.

Penyimpanan baterai CATL, produsen baterai terbesar di dunia, berupaya membuat kendaraan listrik lebih menarik bagi pembeli yang ragu dengan menawarkan waktu pengisian daya lima menit untuk jangka waktu yang layak. Bahkan, memberikan pengalaman super cepat bagi pengemudi seperti mengisi bahan bakar di SPBU.

Saat ini, waktu pengisian daya kendaraan listrik bervariasi dari 20 menit hingga puluhan jam, tergantung jenis dan kecepatan pengisi daya, serta kapasitas baterai kendaraan.

Pengisian daya 80 persen dalam waktu kurang dari 10 menit diklaim dapat merevolusi pengalaman berkendara EV.

Namun, para ahli menunjukkan bahwa pengisian daya berlebih yang super cepat menghabiskan masa pakai baterai lebih cepat dan panas berlebih dalam waktu pengisian kurang dari 10 menit meningkatkan risiko kebakaran baterai.

Selain itu, minimnya pengisian daya supercepat menjadi salah satu kekhawatiran utama para pengemudi masa kini yang membeli kendaraan listrik.

Tidak tersedianya titik pengisian daya umum yang cukup untuk kenyamanan perjalanan mobil jarak jauh, ketidakpastian mengenai insentif untuk membeli dan merawat kendaraan listrik, dan penggantian baterai yang mahal.

Terobosan Pengisian Daya 10 MenitCATL adalah produsen baterai terbesar di dunia, yang memasok baterai ke Tesla dan BMW. Pada bulan April mereka meluncurkan baterai LFP pertama di dunia yang mampu menjangkau jarak 1.000 kilometer dengan pengisian daya super cepat 4C.

Selain menawarkan jangkauan yang lebih jauh, baterai yang disebut Shenxing Plus juga mengisi daya dengan cepat, kata CATL. Menurut perusahaan Tiongkok tersebut, baterainya dapat menempuh jarak 600 km hanya dalam 10 menit pengisian daya, “mewujudkan kecepatan pengisian super cepat satu kilometer per detik, melebihi baterai konvensional yang tersedia di pasaran”.

Produsen baterai Tiongkok lainnya, Goshan Hi-Tech, meluncurkan baterai G-Current dengan pengisian daya ultra cepat pada bulan Mei, dan siap untuk segera diproduksi massal.

Baterai memungkinkan pengisian daya 80% dengan pengisian daya 9,8 menit dan 90% energi lagi dengan pengisian daya 15 menit, kata perusahaan tersebut.

“Solusi ini dapat diterapkan pada semua aplikasi baterai, BEV, atau kendaraan hibrida yang mencakup sistem kimia LFP, LMFP, dan NCM,” kata Goshan Hi-Tech.

Ketika Tiongkok berfokus pada LFP, Tiongkok berfokus pada pesaing Korea Selatan seperti LG Energy Solution, Samsung SDI, dan SK Innovation.

Berbeda dengan katoda berbahan dasar nikel, katoda LFP tidak mengandung logam mahal seperti kobalt dan nikel, sehingga menjadikannya pilihan yang menarik bagi produsen yang ingin mengurangi biaya.

LG Chem dari Korea Selatan, perusahaan induk LG Energy Solutions, mungkin punya jawaban untuk mencegah baterai terlalu panas.

LG Chem mengumumkan minggu lalu bahwa mereka telah mengembangkan bahan yang responsif terhadap suhu untuk menekan pelepasan panas. Bahan berukuran 1/100 diameter rambut manusia ditempatkan di dalam sel baterai dan bertindak sebagai “sekering” untuk memblokir jalur reaksi pada tahap awal panas berlebih. Terobosan penelitian ini dapat diterapkan pada produksi massal “dalam waktu singkat,” kata CTO Lee Jong-gu.

“Kami akan meningkatkan teknologi keselamatan sehingga konsumen dapat menggunakan kendaraan listrik dengan percaya diri dan kami akan terus memperkuat daya saing kami di pasar baterai,” tambah eksekutif tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours