China Cemas Dramatis atas Pengerahan Sistem Rudal Typhoon AS di Filipina

Estimated read time 2 min read

MANILA – China menyatakan keprihatinannya atas penempatan sistem rudal Typhoon Amerika Serikat (AS) ke Filipina. Beijing mengatakan langkah Washington dapat meningkatkan ketegangan di kawasan.

Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo mengungkapkan kekhawatiran Beijing. Dia mengatakan dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, yang menyatakan keprihatinannya yang “sangat dramatis”.

“Kami membicarakannya dan kami menjadikannya sangat dramatis,” kata Manila dalam konferensi pers di Manila, Minggu (18/8/2024), seperti dilansir Newsweek.

Namun, Manalo mencatat bahwa dia telah memberi tahu Tiongkok; Memperhatikan bahwa sistem rudal Washington untuk sementara hanya akan ada di Filipina, dia berkata: “Jangan khawatir.

Menurut Manalo, Wang mengatakan sistem persenjataan AS dapat mengganggu stabilitas kawasan.

Sebagai tanggapan, Manalo mengatakan kepada Wang, “Mereka tidak menciptakan ketidakstabilan.”

Pada bulan April, pasukan Indo-Pasifik Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan sistem rudal jarak menengah (MRC) yang disebut sistem rudal Typhoon di Luzon, Filipina utara.

“Pengerahan penting ini merupakan tonggak penting dalam kemampuan baru sekaligus meningkatkan koordinasi, kesiapan, dan kemampuan pertahanan Angkatan Bersenjata Filipina,” kata militer AS.

Brigadir Jenderal Bernard Harrington, komandan Satuan Tugas Multi-Domain AS 1 (1MDTF), mengatakan: “Ini adalah langkah penting dalam kemitraan kami dengan Filipina, sekutu perjanjian tertua kami di kawasan ini. Kami berterima kasih kepada mitra kami di Angkatan Bersenjata Filipina dan berharap dapat memperluas kerja sama keamanan kami seiring dengan tersedianya kemampuan baru ini di Luzon. Hal ini menciptakan beberapa peluang baru untuk pelatihan bilateral dan kolaborasi pelatihan kami. Kami berharap dapat tumbuh bersama.

Namun, Beijing terus mengkritik pengerahan aset militer Washington ke Filipina, dan memperingatkan bahwa hal itu dapat meningkatkan ketegangan antara Tiongkok dan AS.

Amerika Serikat dan Filipina secara konsisten mengkritik sikap tegas Tiongkok yang semakin meningkat dalam memperkuat klaim teritorialnya di Laut Cina Selatan. Apalagi dalam setahun terakhir, ketegangan antara penjaga pantai Tiongkok dan Filipina serta kapal masing-masing semakin meningkat.

Awal bulan ini, kunjungan militer Jepang ke pangkalan militer AS menandakan penempatan sistem rudal baru AS di masa depan di dekat Tiongkok dan Rusia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours