China dan Uni Eropa Panas Dingin, Ini Efeknya ke Rupiah

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 56 poin atau 0,34% ke Rp16.394 setelah sebelumnya berada di Rp16.450 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada Rp 16.470/USD.

Pengamat pasar mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar didukung oleh pembacaan PMI yang lebih kuat dari perkiraan, meningkatkan kekhawatiran bahwa ketahanan perekonomian AS akan memberikan dorongan bagi Bank Sentral AS untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat yang tinggi.

“Fokus minggu ini juga akan tertuju pada geopolitik, dengan debat presiden AS yang pertama pada hari Kamis dan pemungutan suara pertama dalam pemilu Perancis pada akhir pekan ini.”

Ada juga data indeks harga PCE penting yang akan dirilis pada hari Jumat. Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan kemungkinan besar akan mempengaruhi prospek suku bunga The Fed. Pasar Tiongkok mengalami kerugian berkepanjangan setelah UE memberlakukan tarif tinggi pada impor mobil listrik pada awal Juni. Langkah ini membuat marah Beijing dan meningkatkan risiko perang dagang.

Para pejabat Tiongkok memperingatkan potensi perang dagang dengan UE ketika para menteri Tiongkok dan Jerman bertemu untuk merundingkan jalan ke depan. Beijing juga dikatakan sedang mempertimbangkan untuk menerapkan tarif balasan terhadap mobil yang diimpor dari Eropa.

Saham Tiongkok telah mengalami penurunan tajam selama dua minggu terakhir, dengan sentimen negatif terhadap negara tersebut dan Asia secara umum. Penurunan di Hong Kong juga didorong oleh penurunan saham-saham teknologi berat.

Dari sentimen dalam negeri, pasar bereaksi positif terhadap Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengingatkan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk berkomitmen menjaga defisit fiskal di bawah 3% dari total produk domestik (PDB). diperlukan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

IMF melihat adanya ekspansi fiskal untuk Indonesia pada tahun 2024 dan 2025. Namun, IMF melihat defisit yang sedikit lebih kecil mendukung pertumbuhan dan bauran kebijakan yang lebih seimbang sambil mempertahankan ruang fiskal untuk merespons risiko resesi.

Hal ini juga disetujui pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menegaskan defisit pendapatan dan belanja negara (APBN) akan tetap di bawah 3%. Hal ini dinilai sebagai komitmen pemerintah dan akan dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, APBN saat ini benar-benar menjadi perhatian investor karena khawatir defisit mencapai 3% PDB jika rencana belanja tersebut dilaksanakan. Saat ini proses penyusunan RAPBN 2025 telah dimulai. Terkait sikap defisit yang dirancang dalam RAPBN 2025 sebesar 2,29-2,82% PDB, Sri Mulyani mengatakan hal tersebut sudah memperhitungkan makanan bergizi gratis.

IMF memahami bahwa Indonesia sedang menjalankan agenda pertumbuhan yang ambisius dalam visi Indonesia Emasnya untuk mencapai status berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Hal ini didukung oleh belanja pemerintah (termasuk pendidikan, program sosial dan infrastruktur), reformasi kelembagaan (termasuk perbaikan lingkungan kerja ). pasar, dunia usaha dan sektor swasta), sektor lingkungan hidup dan keuangan serta kebijakan industri yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekspor pada sektor tertentu.

Berdasarkan data di atas, rupiah untuk perdagangan selanjutnya diperkirakan akan berfluktuasi namun akan kembali ditutup melemah pada kisaran Rp16.380 – Rp16.450.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours