China, Inggris mencari kerja sama saat bertemu di Laos

Estimated read time 2 min read

Istanbul (Antara). Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mencari kerja sama dengan Inggris “untuk kemajuan bersama” dalam pertemuan pertamanya dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy pada Jumat (26 Juli).

Lammy diangkat pada awal Juli setelah Partai Buruh memenangkan pemilu Inggris.

Wang Yi dan Lamy bertemu di Vientiane, ibu kota Laos, yang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan para menteri luar negeri blok regional Asia Tenggara.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Beijing, Wang mengatakan kepada Lama bahwa Tiongkok siap membangun kerangka bilateral yang positif dan stabil dengan Inggris serta saluran komunikasi yang lancar.

Menekankan “situasi saling menguntungkan dan saling menguntungkan” dalam hubungan Tiongkok-Inggris, Wang mengatakan kedua belah pihak dapat saling melengkapi kekuatan dan bekerja sama untuk pembangunan bersama.

Menteri Luar Negeri Tiongkok mengatakan: Tiongkok siap bekerja sama dengan Inggris untuk mengembangkan hubungan Tiongkok-Inggris yang stabil dan saling menguntungkan, memanfaatkan potensi kerja sama dan saling membantu dalam pembangunan.

Wang meminta London untuk “menetapkan orientasi politik yang benar, mempertahankan sikap yang seimbang, pragmatis, terbuka dan kooperatif, serta menciptakan ekspektasi yang stabil dan positif untuk semua sektor di kedua negara.”

Menekankan pentingnya “manajemen perbedaan yang tepat”, Wang menekankan perlunya “kesetaraan dan saling menghormati” dalam komunikasi dan pertukaran.

Dia mendesak Inggris untuk “menjamin lingkungan bisnis yang adil, jujur, dan tidak diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok”.

Volume perdagangan tahunan kedua negara pada tahun lalu berjumlah sekitar 116 miliar dolar (sekitar Rp 1.891 triliun).

Menurut pernyataan dari Beijing, Lemmy menyatakan keinginan Inggris untuk “menjaga komunikasi dan pertukaran dengan Tiongkok untuk mengembangkan hubungan Inggris-Tiongkok yang dapat diprediksi, saling menghormati, dan stabil dalam jangka panjang”.

Ia juga menekankan bahwa posisi Inggris terhadap kebijakan Satu Tiongkok tidak berubah.

Wang dan Lamy membahas isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama, termasuk perang di Ukraina.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours