China minta Korsel temukan penyebab kebakaran pabrik baterai Hwaseong

Estimated read time 3 min read

BEIJING (ANTARA) – Pemerintah China meminta otoritas Korea Selatan segera mencari penyebab kebakaran pabrik baterai lithium di Hwaseong, selatan Seoul, yang menewaskan 17 warga China.

Juru bicara Kementerian Energi Tiongkok mengatakan: “Kebakaran fatal terjadi di pabrik baterai di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi-do, pada tanggal 24 Juni, menewaskan 22 orang, 17 di antaranya diketahui adalah warga negara Tiongkok, dan identitasnya memerlukan verifikasi lebih lanjut. .” Urusan Luar Negeri, Mao Ning. Konferensi pers pada Selasa (25/6).

Kebakaran terjadi pada Senin (24/6) di pabrik baterai litium Aricell di Hwaseong, 45 kilometer selatan Seoul, sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Pada pukul 18.30, kebakaran menewaskan 22 pekerja, dua orang luka berat, dan enam orang luka ringan.

Di antara korban meninggal, 20 orang di antaranya merupakan warga negara asing, selain dua warga negara Tiongkok, ada juga seorang warga negara Laos, dan satu lagi belum diketahui kewarganegaraannya.

Mao Ning menambahkan, “Api tersebut juga melukai delapan orang, termasuk seorang warga negara Tiongkok yang mengalami luka ringan dan sedang menjalani perawatan.”

Mao Ning menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban yang meninggal dalam kecelakaan tersebut dan simpati yang tulus kepada para korban luka dan keluarga para korban.

Mao Ning berkata: “Pemerintah Tiongkok sangat prihatin dengan insiden kebakaran ini dan menanggapi kematian serta cedera warga Tiongkok dengan sangat serius.”

Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Kedutaan Besar Tiongkok di Korea Selatan disebut segera mengaktifkan mekanisme tanggap darurat konsuler dan terlibat penuh dalam merespons keadaan darurat serta mengelola dampaknya.

“Duta besar

Mao Ning mengatakan, pemerintah Tiongkok juga meminta pemerintah Korea Selatan melakukan segala upaya untuk menyelamatkan dan merawat para korban luka, melakukan pengaturan yang diperlukan bagi mereka yang terkena dampak, dan memberikan kompensasi kepada keluarga warga Tiongkok yang meninggal.

“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk menangani insiden ini dengan baik,” kata Mao Ning.

Media Korea Selatan memberitakan, seluruh jenazah ditemukan di lantai dua Unit No. 3 pabrik tiga lantai dengan total luas lantai sekitar 2.300 meter persegi.

Rincian lain tentang korban tewas tidak dapat diverifikasi dan tes DNA akan dilakukan karena kebakaran menyebabkan kerusakan parah pada jenazah.

Tayangan televisi menunjukkan ledakan kecil yang dilanjutkan dengan percikan api di pabrik yang terbakar.

Petugas pemadam kebakaran dilaporkan kesulitan memadamkan api karena sulitnya mengatasi pembakaran baterai litium dengan metode pemadaman kebakaran tradisional.

Seorang saksi yang melarikan diri dari lantai dua pabrik mengatakan kepada Stasiun Pemadam Kebakaran Hwaseong bahwa ledakan terjadi di salah satu sel baterai pada saat kebakaran.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan api menyebar dengan cepat karena sel baterai di dalamnya terus meledak sehingga menyulitkan tim penyelamat untuk masuk dan melakukan pencarian. Diduga setidaknya terdapat 35.000 baterai di dalam pabrik.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menginstruksikan Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min untuk melakukan segala upaya untuk mencari dan menyelamatkan orang hilang dengan mengerahkan semua tenaga dan peralatan yang tersedia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours