China minta Rusia, Ukraina tak saling memprovokasi

Estimated read time 1 min read

Beijing (ANTARA) – China meminta Rusia dan Ukraina menghindari eskalasi dan provokasi terkait berkembangnya konflik Oblast Kursk.

“Kami sangat mementingkan perkembangan ini. Posisi Tiongkok terhadap Ukraina tetap konsisten dan jelas. “Tiongkok menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi tiga prinsip untuk meredakan situasi, yaitu tidak memperluas medan perang, tidak meningkatkan pertempuran, dan tidak memperburuk situasi,” kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Senin.

Tiongkok juga menyatakan akan terus berkomunikasi dengan komunitas internasional untuk memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik krisis Rusia-Ukraina.

Pekan lalu, pasukan Ukraina melintasi perbatasan Rusia dan melancarkan serangan di Kursk, merebut beberapa kota di wilayah tersebut.

Menanggapi serangan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina melakukan provokasi besar-besaran dan pemboman tanpa pandang bulu terhadap sasaran sipil.

Pada Minggu (8/11), Kementerian Situasi Darurat Rusia (EMERCOM) melaporkan lebih dari 8.000 orang telah meninggalkan kawasan perbatasan Kursk dalam 24 jam terakhir, dan sekitar 6.000 orang tinggal di pusat-pusat sementara.

Wilayah ini terus menerima bantuan kemanusiaan. Lima konvoi kendaraan yang membawa peralatan untuk mengoperasikan tempat penampungan sementara akan segera tiba di Kursk.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours