China Tawarkan Teknologi Hemat Energi ke Industri Semen RI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Beberapa produsen di China menawarkan teknologi hemat energi dan ramah lingkungan yang dapat digunakan pada industri semen Tanah Air. Hal ini masih dalam penyelidikan. Usulan ini disampaikan dalam forum pertukaran yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO).

Apit Priya Nugraha, Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, mengatakan penilaian tersebut menyusul pertemuan antara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Tiongkok Jin Zhuanglun pada bulan Juni. pada tahun 2024

Dalam pertemuan tersebut, Menperin dan MIIT membahas sejumlah permasalahan perindustrian yang diharapkan dapat dikembangkan kerja sama kedua belah pihak. Misalnya industri otomotif, industri petrokimia dan semen.

Padahal, selain acara hari ini antara Kementerian kita, Kementerian Perindustrian, dan MIIT China, sudah ada kerangka kerja sama yang mencakup semua kemungkinan kerja sama di masa depan, termasuk yang ini, kata Apit saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin. (29) : /7/2024).

“Sebenarnya lebih pada penjajakan kerja sama, khususnya dari sisi industri semen. Kalau dulu ada berbagai teknologi mitigasi yang bisa kita jajaki, maka besok mereka akan berkunjung ke Indo Semen, mereka akan melihat potensi kerja sama transfer teknologi, misalnya dalam bidang transfer teknologi. “, jelasnya.

Apit memastikan kerja sama pemasok teknologi China dengan perusahaan semen Indonesia dilakukan melalui skema business-to-business (B2B). Jadi akan ada perhitungan bisnis dari rencana ini.

Namun, ia mencatat, teknologi hemat energi yang ditawarkan China memenuhi kebutuhan industri semen dalam negeri.

Hal ini karena teknologi hemat energi semakin banyak digunakan di industri dan dapat membantu meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang positif.

“Kalau kita bahas kerja sama lebih lanjut di tingkat pemerintah, dengan delegasi yang besok akan mengunjungi Semen India, kedepannya lebih banyak B2B, apakah PT Indo Semen atau industri lain akan menggunakan teknologi yang mereka kembangkan? “Tentunya kembali ke kalkulasi bisnis,” ucapnya.

Apit menegaskan pembaharuan atau transformasi industri semen menjadi lebih ekologis hanya bisa dijawab dengan penggunaan teknologi terkini. Yang terpenting, dalam hal efisiensi bisnis, pengurangan emisi, dan konsumsi energi.

“Tetapi yang kami eksplorasi di sini adalah potensi kolaborasi lebih pada ‘teknologi apa yang digunakan?’ Sedangkan industri semen membutuhkan apa yang kita bicarakan hari ini, yaitu isu ramah lingkungan,” jelasnya.

“Bagaimana transformasi industri semen menjadi lebih hijau, efisien, bagaimana mengurangi emisi, bagaimana memanfaatkan energi, dapat dijawab dengan teknologi yang dijelaskan di bawah ini,” lanjut Apit.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours