China Tes Kemampuan Serang di Laut China Selatan, Tandingi AS-Filipina

Estimated read time 2 min read

Tiongkok telah melakukan patroli tempur di dekat wilayah sengketa di Laut Cina Selatan, sebagai latihan pertempuran militer antara Filipina dan Amerika Serikat serta sekutu Barat lainnya.

Komando Teater Selatan Tiongkok mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka telah melakukan patroli tempur udara dan laut di dekat Scarborough Shoal untuk menguji “kemampuan serangan.”

Scarborough Shoal, yang dikenal sebagai Pulau Huangyan di Tiongkok dan Shoal Panatag di Filipina, diklaim oleh Beijing dan Manila. Letaknya sekitar 220 kilometer (120 mil laut) sebelah barat Pulau Luzon, Filipina.

Menurut Beijing, latihan militer Tiongkok menguji kemampuan intelijen dan peringatan dini tentara hal.

Komando Teater Militer Tiongkok Selatan mengatakan, segala aktivitas militer yang mengganggu Laut Cina Selatan, menimbulkan titik api, dan merusak perdamaian serta stabilitas kawasan, semuanya dikendalikan semaksimal mungkin. ).

Kabarnya, patroli tempur China tersebut dilakukan sebagai respons terhadap latihan di hari yang sama yang dilakukan Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Filipina.

Dalam pernyataan bersama, komandan militer keempat negara berjanji untuk menjaga kebebasan navigasi dan terbang di atas lautan, menggunakan laut internasional dan wilayah udara lain yang diizinkan berdasarkan hukum internasional.

Mereka mengatakan latihan 2 hari itu diselenggarakan untuk memastikan perjalanan tanpa hambatan di kawasan Asia-Pasifik.

Laut Cina Selatan merupakan subyek klaim yang tumpang tindih oleh banyak negara di wilayah tersebut.

Selain Tiongkok dan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei juga mengklaim sebagian wilayah negara tersebut. Jalur air ini membawa lalu lintas komersial dalam jumlah besar dan merupakan jalur perdagangan luar negeri terpenting negara-negara Asia Selatan.

Ketegangan di kawasan ini telah meningkatkan aktivitas Amerika Serikat dan sekutunya, yang secara teratur mengirimkan misi “kebebasan navigasi” melalui wilayah yang diklaim Beijing sebagai zona ekonomi eksklusif.

Pekan lalu, Filipina dan Jepang melakukan latihan angkatan laut gabungan pertama mereka di Laut Cina Selatan.

Tiongkok telah berulang kali memperingatkan Filipina agar tidak meningkatkan kerja sama militer dengan Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa hal itu akan digunakan untuk memenuhi agenda politik Washington untuk menghancurkan keamanan Manila.

Hubungan kedua negara di Asia meningkat sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Beberapa pangkalan terletak di dekat perairan yang disengketakan.

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila mengatakan bahwa Washington telah menciptakan kesulitan di Laut Cina Selatan, menghancurkan upaya Tiongkok dan negara-negara tetangga dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours