Christo ingin ikuti ATP Challenger untuk target kembali ke Grand Slam

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (Antara) Petenis putra Indonesia Christopher Rangkat ingin mengikuti turnamen ATP Challenger karena ingin kembali ke turnamen utama Grand Slam.

Hal tersebut disampaikan pria bernama Christo yang menjadi juara ganda ITFM 25 Taipei bersama petenis Thailand Prachia Asaru.

Christo telah menyatakan keinginannya untuk memainkan Isaro di turnamen ATP Challenger setelah gelar keduanya tahun ini.

“Untuk bermain bersama lagi dengan Isaro di masa depan, kami berharap bisa bermain bersama hingga akhir musim ini,” kata Christo melalui pesan singkat dari Jakarta, Minggu.

“Tapi saya ingin memainkan Challenger, jadi saya berharap keduanya bisa masuk ke Challenger. Tapi jika tidak, saya harus mencari pemain lain untuk mengikuti pengundian Challenger.”

Kemenangan Christo di lapangan keras di Taipei Tennis Center merupakan gelar ketiga pemain berusia 34 tahun itu musim ini. Dia memenangkan trofi pertamanya tahun ini di turnamen ITF M25 di Chennai, India pada akhir Januari melawan Frances Casey Alcantara dari Filipina.

Christo meraih gelar keduanya bersama Isaro di ITF M15 Nakhon Si Thammarat di Thailand pada akhir Februari lalu. Dengan demikian, gelar M25 Taipei menjadi trofi kedua yang diraih duo tersebut pada tahun ini.

Christo/Isaro juga tampil apik dengan finis kedua di ATP Challenger Kigali di Rwanda pada awal Maret. Mereka kalah di babak final dari duo Belanda/Prancis Max Hoeks/Clement Tabor.

Pasangan Indonesia-Thailand juga akan berlaga di ITF M25 pekan kedua di Taipei.

Seri kedua masih minggu depan. Semoga hasilnya bagus lagi dan bisa menjadi peluncuran yang bagus, kata Christo.

“Jika saya menang lagi, saya bisa berada di peringkat sekitar 290 dan Isaro mungkin akan berada di sekitar 300 atau lebih rendah.”

Dalam wawancara eksklusif dengan Antara TV sebelum Cristo berangkat ke Taipei, pria yang sudah memiliki seorang putra itu mengutarakan keinginannya untuk kembali berlaga di Grand Slam, kali ini bersama putranya Seen.

ATP Challenger menjadi “tangga” bagi Cristo yang memungkinkannya naik peringkat secara bertahap hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk mengikuti ajang utama.

“Saya ingin bermain selama mungkin, membangun karier saya selama mungkin,” kata Christo.

“Masih ada api. Kalau menang, masih ada kupu-kupu. Selama masih ada, saya akan terus bermain. Jika suatu saat kemenangan tidak berarti apa-apa, maka mungkin inilah saatnya (berhenti).

“Saya suka bertanding dan kalau kalah tetap sedih,” kata Aldila Sotjiadi yang meraih hat-trick emas ganda campuran SEA Games.

“Salah satu motivasi saya adalah bermain Grand Slam lagi sehingga saya bisa menontonnya bersama anak-anak saya. Meskipun saya pernah bermain Grand Slam sebelumnya, saya ingin anak-anak saya melihat ‘ayah saya bermain’… sebuah Grand Slam. ., hanya satu tabungan.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours