CIMB Niaga Finance tawarkan sukuk senilai Rp1 triliun

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – PT CIMB Niaga Auto Finance atau CIMB Niaga Finance (CNAF) melakukan penawaran umum berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahap I Tahun 2024 senilai maksimal Rp1 triliun.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, CFO CIMB Niaga Ristiawan Suherman menjelaskan penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Tahun 2024 terdiri dari dua seri, yakni seri A dengan 370 hari kalender dan seri B serta tema. dalam waktu 3 tahun sejak tanggal publikasi.

Pembayaran penghargaan sukuk akan dilakukan setiap tiga bulan sekali, terhitung sejak bulan Oktober 2024 sampai dengan tanggal penutupan bulan Juli 2025 untuk Seri A dan Juli 2027 untuk Seri B.

Sedangkan pembayaran pokok Sukuk Seri A dan B dilakukan secara penuh atau sekaligus sebesar 100 persen dari pokok Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Seri A dan Seri B pada tanggal pelunasan Sukuk Wakalah A dan Seri B. Investasi Kelas B Dana.

Kupon Seri A berkisar antara 6,50 persen hingga 7,25 persen dengan jangka waktu 370 hari kalender, dan Seri B berkisar antara 6,70 persen hingga 7,45 persen selama tiga tahun.

Ristiawan mengatakan, dana yang diperoleh dari sukuk ini akan digunakan untuk investasi modal kerja pada kegiatan usaha yang dibiayai syariah.

“Dengan adanya penawaran umum berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar I CIMB Niaga Auto Finance Tahap I pada tahun 2024, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan otomotif pada tahun 2024,” ujarnya.

Selain itu, sejalan dengan rencana strategi bisnis perusahaan, CNAF akan fokus mengoptimalkan strategi digital untuk mempermudah layanan pelanggan pada tahun ini.

“CNAF optimistis akan tumbuh positif pada tahun ini, dengan menghadirkan produk pembiayaan yang terdiversifikasi sesuai kebutuhan konsumen dan sebagai alternatif sarana investasi yang menarik bagi investor,” kata Ristiawan.

Dari sisi kinerja, CNAF mencatatkan pendanaan baru sebesar Rp8,94 triliun pada tahun 2023, meningkat 13,5 persen secara tahunan (year-on-year) dari tahun 2022 menjadi Rp7,87 triliun.

Pembiayaan baru melalui akad syariah mencapai 51 persen dari total pembiayaan. Dengan tumbuhnya pendanaan baru, total aset kelolaan CNAF mencapai Rp11,26 triliun atau meningkat 21,7 persen pada tahun 2022 menjadi Rp9,25 triliun.

Laba sebelum pajak sebesar Rp520 miliar, meningkat 23 persen pada tahun lalu dari Rp424 miliar pada 2022. Rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non-Performing Financing) sebesar 1,11 persen. Sementara return on equity (ROA) dan return on equity (ROE) perseroan tercatat masing-masing sebesar 6,80 persen dan 22,32 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours