Ciptakan Lingkungan Online Aman, Pelajar Perlu Pahami Etika Dunia Digital

Estimated read time 3 min read

KAMPAR – Etika digital merupakan seperangkat prinsip dan nilai etika yang mengatur perilaku individu dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Etos digital ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan online yang aman, positif, dan bertanggung jawab bagi seluruh pengguna, khususnya pelajar.

“Etiket digital penting bagi siswa untuk melindungi diri dari ancaman online,” kata Pengawas SMA Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Delta Maini, pada webinar literasi digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo) dan Provinsi Riau . Pendidikan. Dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kampar, Senin (3/6/2024).

Dalam diskusi bagian pendidikan yang dihadiri oleh mahasiswa dan staf pengajar, Dalty mengatakan bahwa mahasiswa memerlukan etika digital untuk meningkatkan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, membangun reputasi online, dan komunitas online yang positif.

Dia berkata, “Prinsip etika digital bagi siswa, bersikap baik dan menghormati orang lain, melindungi privasi Anda sendiri dan orang lain, bertanggung jawab atas apa yang Anda katakan dan lakukan, menggunakan teknologi dengan aman, melakukan cyberbullying, dan melaporkan materi berbahaya.”

Dalam diskusi bertajuk “Etika Mahasiswa di Dunia Digital”, Dalty juga memberikan masukan mengenai penerapan etika digital dalam kehidupan sehari-hari. “Berpikirlah sebelum memposting, gunakan kata-kata yang sopan, hati-hati dalam berbagi, kritis terhadap informasi online, laporkan konten berbahaya,” ujarnya saat mengadakan pesta nonton bareng (Nobar) dari masing-masing sekolah. Dijelaskan secara detail kepada para guru dan siswa sekolah berpartisipasi dalam diskusi online. ,

Beberapa sekolah yang mengadakan sesi diskusi online di Kabupaten Kampar, Riau antara lain: SMPN 1 Ujungbatu, SMAN 1 Tapung Hulu, SMAN 1, SMAN 2, Kampar Kiri Tanga, SMAN1 Ujungbatu, SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3 Siak Hulu, SMAN 3 , SMAN 5 Tapung, SMAN 1 Bangkinang dan SMAN 1 Perhentian Raja.

Latif Sidoarzo, Ketua Program Studi Kewirausahaan Universitas Marif Hassim Adi Prasnovo mengajak Anda untuk berhenti bersikap toxic dengan mengedepankan pemikiran cerdas dan sadar saat melontarkan komentar dan lelucon.

“Toxic behavior sendiri merupakan sifat pribadi seseorang yang suka melecehkan dan merugikan orang lain baik secara fisik maupun emosional. Etika berinternet di media sosial, pilihlah kata-kata yang baik dan pantas saat berkomunikasi, upload Bijaksanalah dalam memilih informasi yang akan dibagikan, jangan membuat atau mengunggah berita palsu.”

Menurut relawan TIK Tulungagung Denny Yudiantoro, etika mahasiswa di dunia digital merupakan salah satu cara untuk menghindari plagiarisme. Tips menghindari plagiarisme yaitu menyelesaikan tugas secepat mungkin, rajin membaca untuk menghasilkan ide baru, mencantumkan sumber dengan benar, memparafrase dengan benar.

“Bagaimana belajar mandiri tanpa plagiarisme, membuat jadwal terstruktur, menetapkan pembelajaran spesifik, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, tetap fokus, dan memanfaatkan media sosial untuk belajar,” ujarnya.

Sekadar informasi, webinar yang digelar di Kabupaten Kampar, Riau ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak tahun 2017. Program #literasidigitalkominfo tahun ini akan mulai tayang pada Februari 2024 bekerja sama dengan Cyber. Berlipat. dan 142 mitra jaringan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours