Ciptakan Ruang Digital Bersih, Pelajar dan Generasi Muda Harus Dijauhkan dari Judi Online

Estimated read time 3 min read

KAYU AGUNG – Indonesia saat ini berada pada fase darurat game online. Meski pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menutup total 971.285 situs dan website perjudian, namun praktik perjudian online terus berkembang. Korban perjudian online terus menurun. Tak hanya orang tua, sayangnya kini banyak anak yang terlibat dalam game online.

Hal itu diungkapkan Politeknik Negeri IV Diploma Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Negeri Lampung Profesor Fathurahman Kurniawan Aksan saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital untuk kelompok masyarakat di Stadion Segitiga Emas, Kota Kayaugong, Ogan Komring Ilir (OKI), Selatan Sumatera Sabtu (12/10/2024).

Pak Aksan mengatakan, dalam upaya menemukan ruang digital yang bersih, Kementerian Komunikasi dan Informatika (MOIC) terus menyurati Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memblokir akun dan e-wallet yang mengungkap aktivitas perjudian online. “Sejak Juli 2018 hingga September 2023, terdapat 1.450 dan 1.005 akun e-wallet yang ditutup,” kata Ichsen dalam keterangan resminya, Minggu (13/10/2024).

Menurut Iksan, game online atau kegiatan bermain online yang menggunakan uang, barang, dan benda lain sebagai taruhannya mirip dengan game online sehingga menarik minat anak-anak dan remaja untuk bermain.

“Orang tua harus mengenali kecurangan sebagai game online. Apalagi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan banyak anak yang terjun ke dunia game online,” jelas Aksan.

Dalam diskusi dibuka oleh seorang wakil. Bupati OKI Asmar Wijaya, Ketua Juru Bicara Ikhsan, juga menyediakan fitur game online yang meniru game online, termasuk tampilan yang mirip dengan game online.

“Fitur lain dari perjudian sembunyi-sembunyi, pembayaran dan penarikan uang nyata, tidak ada peraturan/lisensi, penawaran menarik, konten tidak pantas untuk segala usia,” kata fitur perjudian lainnya

Beberapa komunitas komunitas Kabupaten OKI hadir dalam diskusi tersebut, antara lain penggiat media sosial Layar Kajang, Karang Taruna Kabupaten OKI, komunitas taksi online Kyuagung OKI Jek, Bujang Gadis Bende Seguguk (Ikatan Putra dan Putri OKI, Imoki (OKI). Himpunan Mahasiswa ) serta warga Kabupaten OKI dan lingkungannya.

Kamas Muhammed Hosni Tamarin, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Palembang Sriwijaya menegaskan, kecanduan judi atau perjudian online dapat menghancurkan kehidupan, keuangan, emosi, dan masyarakat.

Kategori ini mencakup taruhan olahraga, permainan kasino online, lotere online dan bingo, serta e-sports atau taruhan hasil video game kompetitif, kata Kamas.

Sementara itu, Puteri Indonesia Sumatera Selatan 2023, Julita Gabriela Putri, mengatakan akses yang mudah, tingkat keamanan yang rendah terhadap konten digital, dan harapan masyarakat yang langsung berperan besar dalam penyebaran game tersebut secara online.

“Tanda-tanda kecanduan judi online berdasarkan penjelasan para psikiater yang lebih tua yaitu sulitnya menghentikan aktivitas perjudian yang seringkali karena modal judi, ada sikap dan pola pikir yang langsung,” jelas Julita.

Panel meriah dengan live music dari band Drive dan RAN, serta pembicara lainnya seperti Putri Indonesia Sumsel, Intelegensia 2023, Fatihani Nurkolbiah, Relawan ICT Sumsel, Rindi Eka Putri dan slavgram Indah Rizky Ariani Mujyaer.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours