Cocok untuk Paspampres, Alat Ini Mampu Deteksi Sniper dan Bom dari Jarak Jauh

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Upaya perlindungan kepala negara atau VVIP akan lebih mudah dengan adanya perangkat khusus yang mampu mendeteksi penembak jitu dan bom dari jarak jauh. Hal ini akan membuat pekerjaan pasukan keamanan seperti dinas rahasia dan paspor menjadi lebih efisien.

Perangkat yang dikembangkan oleh Base Molecular Resonance Technologies (BMRT) ini juga sangat mobile dan dapat digunakan di gedung-gedung dan penembak jitu untuk menyembunyikan atau menanam bom. Cara kerja alat ini adalah mendeteksi bahan peledak dan senjata api seperti senapan AR-15 dari jarak ratusan meter.

Laporan Interesting Engineering, Rabu (1/10/2024) BMRT mengklaim teknologi baru ini akan memberikan tingkat perlindungan yang luar biasa terhadap upaya pembunuhan, serangan penembak jitu, ancaman bom, dan potensi risiko lainnya terhadap keselamatan masyarakat di berbagai lingkungan.

“Ini bukan sekedar alat, ini adalah kebutuhan untuk menjamin masa depan bangsa kita,” kata Ken Valentine, anggota dewan BMRT dan mantan agen khusus yang bertanggung jawab atas divisi keamanan senior Kantor Operasi Keamanan.

Valentine menambahkan bahwa penilaiannya terhadap efektivitas alat tersebut didasarkan pada pengalaman pribadinya melindungi tiga presiden AS, serta penerapan teknologi tersebut.

Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menetralisir potensi ancaman – sebelum penyerang mendekat – berpotensi meredakan situasi yang dapat menyebabkan kekacauan nasional dan membahayakan keamanan kepemimpinan,” katanya.

Teknologi baru yang dikembangkan BMRT juga diklaim tidak akan mengganggu sistem keamanan yang ada. Alat ini dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam unit bergerak dan sistem pemantauan perimeter.

“Teknologi terobosan kami dapat mendeteksi tanda molekul unik bubuk mesiu melalui rintangan seperti gedung dan kendaraan yang bergerak, dalam jarak dekat atau ratusan kaki jauhnya,” kata pendiri dan presiden BMRT Lee Duke.

Dalam studi pihak ketiga independen yang baru, kata Duke, sistem perusahaan berhasil mendeteksi senapan AR-15 yang siap ditembakkan dari jarak 580 kaki, melalui dua bangunan, dalam 10 dari 10 pengujian.

“Teknologi ini menawarkan deteksi yang terus-menerus dan cepat, memberdayakan tim keamanan untuk menetralisir ancaman secara prediktif. Teknologi ini merupakan terobosan dalam pencegahan ancaman,” katanya.

Duke menambahkan bahwa teknologi baru ini akan memberikan lapisan pelindung yang lebih kuat serta rincian perlindungan untuk melindungi tokoh masyarakat di wilayah di mana tindakan keamanan tradisional sering kali gagal.

“Sistem ini memberikan tingkat keamanan pada pertemuan politik, gedung pemerintahan, dan tempat rentan lainnya,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours